Jenis-jenis investasi

Kenali Jenis-Jenis Investasi yang Cocok untuk Pemula

Karin Hidayat
Karin Hidayat
April 25, 2025
Kenali Jenis-Jenis Investasi yang Cocok untuk Pemula

Investasi bukan cuma untuk orang kaya atau mereka yang sudah ahli. Sekarang, siapa pun bisa mulai investasi, bahkan dengan modal kecil sekalipun. Kalau kamu termasuk yang baru mau mulai, penting banget untuk tahu jenis-jenis investasi yang cocok untuk pemula. Soalnya, nggak semua instrumen investasi ramah pemula, ada yang risikonya tinggi dan butuh pengetahuan teknis yang cukup mendalam. Nah, di artikel ini kita bakal bahas jenis-jenis investasi yang cocok buat kamu yang masih pemula, lengkap dengan penjelasan sederhana dan tipsnya biar nggak salah langkah.

Kenapa Pemula Perlu Pilih Investasi yang Tepat?

Investasi itu ibarat kendaraan menuju tujuan keuangan kamu. Mau punya dana darurat, beli rumah, sampai pensiun dini, semua bisa diraih lebih cepat dengan investasi. Tapi, kalau salah pilih jenis investasi, bisa-bisa malah kehilangan uang atau jadi takut mulai lagi. Makanya, sebagai pemula, kamu perlu fokus pada instrumen yang:

  • Risikonya relatif rendah
  • Mudah dipelajari
  • Terjangkau secara modal
  • Punya potensi imbal hasil yang masuk akal

Reksadana: Investasi Mudah & Terjangkau

Reksadana cocok banget buat pemula karena dikelola langsung oleh manajer investasi profesional. Jadi kamu tinggal setor dana, dan mereka yang akan mengelola portofolio investasimu. Kelebihan reksadana:

  • Modal awal sangat kecil (mulai dari Rp10.000)
  • Praktis, bisa dibeli lewat aplikasi
  • Banyak pilihan: pasar uang, pendapatan tetap, saham, campuran
  • Dikelola oleh profesional

Tips untuk pemula: Mulailah dengan reksadana pasar uang atau pendapatan tetap karena risikonya lebih rendah. Beberapa reksadana yang sudah berjalan lebih dari 5 tahun antara lain Sucorinvest Equity Fund, Dana Pratama Ekuitas, Pratama Saham, dan lainnya.

Deposito Berjangka: Aman dan Terprediksi

Kalau kamu lebih nyaman dengan produk bank dan nggak suka risiko tinggi, deposito bisa jadi pilihan awal yang bagus. Kelebihan deposito:

  • Dijamin LPS (hingga 2 miliar per bank per orang)
  • Suku bunga tetap
  • Tenor fleksibel (1 bulan - 12 bulan)

Kekurangannya: Kamu nggak bisa ambil uang sebelum jatuh tempo tanpa penalti.

Emas: Investasi Tradisional yang Masih Relevan

Investasi emas, terutama emas digital, jadi opsi yang makin populer di era digital. Kamu bisa beli emas mulai dari 0,01 gram lewat aplikasi. Kelebihan emas:

  • Lindung nilai terhadap inflasi
  • Nilainya cenderung stabil dalam jangka panjang
  • Bisa dicicil atau ditabung

Tips untuk pemula: Gunakan aplikasi yang terdaftar di OJK dan BI. Pastikan juga ada fitur cetak fisik kalau sewaktu-waktu kamu butuh wujud nyatanya.

Saham: Untung Besar Tapi Perlu Ilmu

Saham sebenarnya bisa jadi investasi menarik untuk pemula, asal kamu siap belajar dan nggak buru-buru cari cuan besar. Kelebihan saham:

  • Potensi keuntungan besar
  • Bisa jadi investasi jangka panjang yang menguntungkan

Risiko saham: harganya fluktuatif dan butuh analisis dan pemahaman pasar. Tips pemula: Gunakan akun simulasi dulu sebelum benar-benar beli. Mulai dengan saham blue-chip atau perusahaan besar yang stabil.

Obligasi Ritel Negara (ORI & SBN)

Ini adalah surat utang dari negara yang ditawarkan ke masyarakat. Jadi kamu seperti “meminjamkan” uang ke negara, dan akan dapat imbal hasil tiap bulan. Kelebihan ORI:

  • Aman karena dijamin pemerintah
  • Bisa dibeli mulai dari Rp1 juta
  • Imbal hasil tetap

Tips pemula: Cek jadwal penerbitan ORI di situs resmi Kemenkeu. Biasanya tersedia dalam periode tertentu tiap tahun.

P2P Lending: Potensi Imbal Balik Tinggi

Peer-to-peer (P2P) lending adalah platform yang mempertemukan peminjam dan pemberi pinjaman. Kamu bisa jadi investor dengan memberi pinjaman ke UMKM atau individu. Kelebihan:

  • Potensi imbal hasil tinggi (bisa 10–20% per tahun)
  • Modal awal mulai dari Rp100.000

Risiko: Kalau peminjam gagal bayar, kamu bisa kehilangan uang. Makanya penting pilih platform P2P lending legal dan selektif.

Investasi Properti Digital

Sekarang kamu bisa investasi properti tanpa harus punya miliaran. Dengan skema crowdfunding atau properti digital, kamu bisa ikut “patungan” beli properti dan dapat imbal hasil dari sewa atau penjualan. Jangan lupa untuk cek legalitas platformnya dan pelajari skema bagi hasil serta pastikan proyeknya transparan.

Cara Memilih Investasi yang Cocok

Kalau kamu baru mulai terjun ke dunia investasi, jangan khawatir. Kamu nggak harus langsung jadi ahli atau punya modal besar. Yang penting adalah memulai dengan langkah yang tepat dan konsisten. Berikut ini beberapa tips penting yang bisa jadi panduan buat kamu:

1. Mulai dari yang Sederhana dan Rendah Risiko

Buat kamu yang baru belajar, jangan langsung ambil investasi yang kompleks. Reksadana pasar uang bisa jadi titik awal yang aman. Kenapa?

  • Reksadana pasar uang dikelola oleh manajer investasi profesional.
  • Uangnya ditempatkan di instrumen yang sangat aman seperti deposito atau obligasi jangka pendek.
  • Return-nya memang nggak setinggi saham, tapi jauh lebih stabil dan cocok buat pemula yang baru belajar membiasakan diri berinvestasi.

Contoh sederhana: Kamu bisa mulai dari Rp10.000 lewat aplikasi investasi digital.

2. Jangan All-in! Diversifikasi Itu Kunci

Salah satu kesalahan umum pemula adalah menaruh seluruh uang di satu jenis investasi. Misalnya, semua dimasukkan ke saham karena kelihatan "cuan" atau semua ke emas karena kelihatan aman.

Padahal, setiap instrumen punya risiko. Maka dari itu, penting banget untuk diversifikasi:

  • Campurkan antara investasi berisiko tinggi dan rendah.
  • Sebagian dana bisa ditaruh di saham untuk potensi pertumbuhan,
  • Sebagian lagi di emas atau reksadana untuk kestabilan.

Dengan diversifikasi, kamu bisa menurunkan risiko kerugian besar karena kalau satu investasi turun, yang lain bisa tetap tumbuh.

3. Gunakan Aplikasi yang Aman dan Terpercaya

Jangan asal pilih aplikasi investasi. Sekarang memang banyak banget platform yang nawarin fitur keren dan return tinggi, tapi kamu harus pastikan legalitas dan keamanannya.

  • Cek apakah aplikasinya sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
  • Pastikan punya sistem keamanan yang jelas dan reputasi baik.
  • Hindari aplikasi yang menawarkan keuntungan "terlalu berlebihan".

Tips tambahan: Cari review dari pengguna lain dan pelajari dulu fitur-fitur aplikasinya sebelum menyetor dana.

4. Konsistensi Lebih Penting daripada Nominal Besar

Banyak orang mengira investasi harus langsung besar supaya hasilnya terasa. Padahal, yang paling penting adalah konsistensi.

  • Mulailah dari jumlah kecil tapi rutin, misalnya Rp100.000 per bulan.
  • Manfaatkan fitur autodebit dari e-wallet atau rekening kamu biar nggak lupa.
  • Investasi rutin bikin kamu terbiasa menyisihkan uang dan efek compounding (bunga berbunga) bisa bekerja lebih maksimal dalam jangka panjang.

Ingat: Investasi bukan sprint, tapi maraton.

5. Catat dan Pantau Perkembangan Investasimu

Investasi bukan cuma soal menaruh uang, tapi juga soal mengelola dan mengevaluasi.

  • Catat setiap pembelian dan penjualan instrumen investasi kamu.
  • Pantau perkembangan nilainya secara berkala.
  • Evaluasi performa minimal setiap 3 bulan: apakah sesuai dengan target kamu? Apakah ada yang perlu diganti atau ditambah?

Kalau kamu sudah terbiasa mencatat dan mengecek, kamu akan lebih sadar arah keuanganmu, lebih disiplin, dan lebih siap ambil keputusan. Investasi bukan sesuatu yang harus kamu kuasai dalam semalam. Kuncinya adalah:

  • Mulai dari produk yang mudah dan aman,
  • Jangan taruh semua telur di satu keranjang,
  • Pakai platform legal dan terpercaya,
  • Lakukan rutin, walau kecil,
  • Dan pantau terus hasilnya.

Dengan cara ini, kamu bisa membangun kebiasaan investasi yang sehat dan punya pondasi kuat untuk masa depan keuanganmu.

Kelola Keuanganmu dengan Cerdas Pakai FINETIKS

Kamu bisa makin mudah kelola keuangan dan investasi kalau pakai aplikasi yang tepat. Salah satu cara biar kamu bisa terus monitor pemasukan, pengeluaran, sampai alokasi investasi adalah dengan pakai aplikasi keuangan seperti FINETIKS.

Dengan fitur budgeting dan monitoring otomatis di FINETIKS, kamu bisa:

  • Catat semua transaksi harian
  • Lacak pengeluaran berdasarkan kategori
  • Lihat performa tabungan dan investasi
  • Buat anggaran bulanan
  • Dapat insight berbasis AI soal kebiasaan finansialmu

Jadi, kamu nggak cuma investasi, tapi juga punya kontrol penuh atas keuangan kamu. Yuk, mulai sekarang investasi sambil rapiin cash flow biar lebih siap menghadapi masa depan. Download aplikasi FINETIKS di App Store dan Google Play sekarang juga, gratis!

Finetiks blog mascot
Need help to stay in control of your expenses? Let's check out our free financial planning app, FINETIKS. Discover the best way to track all your expenses and savings in one place!

Subscribe to the FINETIKS newsletter now and receive notifications for every new financial inspiration!
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Trending Articles