Investasi bukan cuma untuk orang kaya atau mereka yang sudah ahli. Sekarang, siapa pun bisa mulai investasi, bahkan dengan modal kecil sekalipun. Kalau kamu termasuk yang baru mau mulai, penting banget untuk tahu jenis-jenis investasi yang cocok untuk pemula. Soalnya, nggak semua instrumen investasi ramah pemula, ada yang risikonya tinggi dan butuh pengetahuan teknis yang cukup mendalam. Nah, di artikel ini kita bakal bahas jenis-jenis investasi yang cocok buat kamu yang masih pemula, lengkap dengan penjelasan sederhana dan tipsnya biar nggak salah langkah.
Investasi itu ibarat kendaraan menuju tujuan keuangan kamu. Mau punya dana darurat, beli rumah, sampai pensiun dini, semua bisa diraih lebih cepat dengan investasi. Tapi, kalau salah pilih jenis investasi, bisa-bisa malah kehilangan uang atau jadi takut mulai lagi. Makanya, sebagai pemula, kamu perlu fokus pada instrumen yang:
Reksadana cocok banget buat pemula karena dikelola langsung oleh manajer investasi profesional. Jadi kamu tinggal setor dana, dan mereka yang akan mengelola portofolio investasimu. Kelebihan reksadana:
Tips untuk pemula: Mulailah dengan reksadana pasar uang atau pendapatan tetap karena risikonya lebih rendah. Beberapa reksadana yang sudah berjalan lebih dari 5 tahun antara lain Sucorinvest Equity Fund, Dana Pratama Ekuitas, Pratama Saham, dan lainnya.
Kalau kamu lebih nyaman dengan produk bank dan nggak suka risiko tinggi, deposito bisa jadi pilihan awal yang bagus. Kelebihan deposito:
Kekurangannya: Kamu nggak bisa ambil uang sebelum jatuh tempo tanpa penalti.
Investasi emas, terutama emas digital, jadi opsi yang makin populer di era digital. Kamu bisa beli emas mulai dari 0,01 gram lewat aplikasi. Kelebihan emas:
Tips untuk pemula: Gunakan aplikasi yang terdaftar di OJK dan BI. Pastikan juga ada fitur cetak fisik kalau sewaktu-waktu kamu butuh wujud nyatanya.
Saham sebenarnya bisa jadi investasi menarik untuk pemula, asal kamu siap belajar dan nggak buru-buru cari cuan besar. Kelebihan saham:
Risiko saham: harganya fluktuatif dan butuh analisis dan pemahaman pasar. Tips pemula: Gunakan akun simulasi dulu sebelum benar-benar beli. Mulai dengan saham blue-chip atau perusahaan besar yang stabil.
Ini adalah surat utang dari negara yang ditawarkan ke masyarakat. Jadi kamu seperti “meminjamkan” uang ke negara, dan akan dapat imbal hasil tiap bulan. Kelebihan ORI:
Tips pemula: Cek jadwal penerbitan ORI di situs resmi Kemenkeu. Biasanya tersedia dalam periode tertentu tiap tahun.
Peer-to-peer (P2P) lending adalah platform yang mempertemukan peminjam dan pemberi pinjaman. Kamu bisa jadi investor dengan memberi pinjaman ke UMKM atau individu. Kelebihan:
Risiko: Kalau peminjam gagal bayar, kamu bisa kehilangan uang. Makanya penting pilih platform P2P lending legal dan selektif.
Sekarang kamu bisa investasi properti tanpa harus punya miliaran. Dengan skema crowdfunding atau properti digital, kamu bisa ikut “patungan” beli properti dan dapat imbal hasil dari sewa atau penjualan. Jangan lupa untuk cek legalitas platformnya dan pelajari skema bagi hasil serta pastikan proyeknya transparan.
Kalau kamu baru mulai terjun ke dunia investasi, jangan khawatir. Kamu nggak harus langsung jadi ahli atau punya modal besar. Yang penting adalah memulai dengan langkah yang tepat dan konsisten. Berikut ini beberapa tips penting yang bisa jadi panduan buat kamu:
1. Mulai dari yang Sederhana dan Rendah Risiko
Buat kamu yang baru belajar, jangan langsung ambil investasi yang kompleks. Reksadana pasar uang bisa jadi titik awal yang aman. Kenapa?
Contoh sederhana: Kamu bisa mulai dari Rp10.000 lewat aplikasi investasi digital.
2. Jangan All-in! Diversifikasi Itu Kunci
Salah satu kesalahan umum pemula adalah menaruh seluruh uang di satu jenis investasi. Misalnya, semua dimasukkan ke saham karena kelihatan "cuan" atau semua ke emas karena kelihatan aman.
Padahal, setiap instrumen punya risiko. Maka dari itu, penting banget untuk diversifikasi:
Dengan diversifikasi, kamu bisa menurunkan risiko kerugian besar karena kalau satu investasi turun, yang lain bisa tetap tumbuh.
3. Gunakan Aplikasi yang Aman dan Terpercaya
Jangan asal pilih aplikasi investasi. Sekarang memang banyak banget platform yang nawarin fitur keren dan return tinggi, tapi kamu harus pastikan legalitas dan keamanannya.
Tips tambahan: Cari review dari pengguna lain dan pelajari dulu fitur-fitur aplikasinya sebelum menyetor dana.
4. Konsistensi Lebih Penting daripada Nominal Besar
Banyak orang mengira investasi harus langsung besar supaya hasilnya terasa. Padahal, yang paling penting adalah konsistensi.
Ingat: Investasi bukan sprint, tapi maraton.
5. Catat dan Pantau Perkembangan Investasimu
Investasi bukan cuma soal menaruh uang, tapi juga soal mengelola dan mengevaluasi.
Kalau kamu sudah terbiasa mencatat dan mengecek, kamu akan lebih sadar arah keuanganmu, lebih disiplin, dan lebih siap ambil keputusan. Investasi bukan sesuatu yang harus kamu kuasai dalam semalam. Kuncinya adalah:
Dengan cara ini, kamu bisa membangun kebiasaan investasi yang sehat dan punya pondasi kuat untuk masa depan keuanganmu.
Kamu bisa makin mudah kelola keuangan dan investasi kalau pakai aplikasi yang tepat. Salah satu cara biar kamu bisa terus monitor pemasukan, pengeluaran, sampai alokasi investasi adalah dengan pakai aplikasi keuangan seperti FINETIKS.
Dengan fitur budgeting dan monitoring otomatis di FINETIKS, kamu bisa:
Jadi, kamu nggak cuma investasi, tapi juga punya kontrol penuh atas keuangan kamu. Yuk, mulai sekarang investasi sambil rapiin cash flow biar lebih siap menghadapi masa depan. Download aplikasi FINETIKS di App Store dan Google Play sekarang juga, gratis!