frugal living

Frugal Living: Hidup Hemat Tanpa Pelit

Karin Hidayat
Karin Hidayat
April 25, 2025
Frugal Living: Hidup Hemat Tanpa Pelit

Kamu mungkin pernah dengar istilah “frugal living” saat ngobrolin soal keuangan atau hidup hemat. Tapi, sebenarnya apa itu frugal living? Apakah artinya kamu harus hidup serba irit, menahan semua keinginan, konsumerisme dan nggak boleh belanja sama sekali? Jawabannya: nggak juga.

Frugal living bukan soal pelit, tapi soal hidup hemat dengan strategi. Ini tentang membuat keputusan finansial yang cerdas, bijak, dan berdasarkan prioritas. Bukan semata soal ngirit, tapi soal mendapatkan value terbaik dari setiap uang yang kamu keluarkan.

Apa Itu Gaya Hidup Frugal Living?

Frugal living adalah pola hidup yang mengutamakan pengeluaran yang efektif, efisien, dan penuh kesadaran. Artinya, setiap uang yang keluar harus benar-benar punya tujuan dan manfaat. Benar-benar memprioritaskan kebutuhan primer ketimbang sekunder apalagi tersier. Gaya hidup ini bukan berarti kamu hidup dalam kekurangan atau nggak boleh menikmati hal-hal menyenangkan. Tapi kamu akan lebih selektif dan cermat dalam memilih pengeluaran mana yang penting, dan mana yang bisa ditunda atau dikurangi.

Frugal living cocok untuk siapa pun yang ingin mengatur keuangan lebih baik, terutama kalau kamu punya tujuan seperti menabung, melunasi utang, beli rumah, atau pensiun dini.

Ciri-Ciri Orang yang Menjalani Frugal Living

  1. Punya Prioritas Finansial yang Jelas

Orang yang menjalani frugal living selalu tahu apa tujuan keuangannya. Misalnya, ingin punya dana darurat Rp10 juta, melunasi utang kartu kredit dalam 6 bulan, atau liburan ke Jepang tahun depan. Dengan prioritas yang jelas:

  • Mereka tahu mana pengeluaran yang penting dan mana yang bisa ditunda.
  • Mereka nggak asal belanja, tapi bertanya, “Apakah ini mendukung tujuanku?”

Contoh praktiknya: Kalau ingin beli motor baru tapi juga sedang menabung untuk dana darurat, mereka akan pertimbangkan ulang: apakah harus kredit motor sekarang atau tunda dulu sampai dana darurat aman?

  1. Nggak Mudah Tergoda Gaya Hidup Konsumtif

Orang frugal punya prinsip: nggak semua yang diskon harus dibeli. Mereka tidak gampang tergoda oleh promo, tren, atau konten lifestyle di media sosial. Mereka paham bedanya kebutuhan vs keinginan. Kalau memang nggak butuh, meskipun harganya miring, ya nggak dibeli.

Contoh praktiknya: Nggak beli baju baru hanya karena ikut-ikutan haul TikTok. Cuek walau teman-teman nongkrong di kafe mahal tiap minggu, karena mereka punya prioritas keuangan sendiri.

  1. Selalu Cari Alternatif Lebih Murah Tapi Tetap Berkualitas

Frugal living bukan berarti pelit, tapi cerdas. Mereka tetap ingin kualitas, tapi cari cara yang lebih hemat untuk mendapatkannya.

Contoh praktiknya: Beli laptop second yang masih bergaransi dan performanya bagus, dibanding beli baru yang mahal. Masak sendiri di rumah 4x seminggu, lalu jajan maksimal 2x saja biar hemat tapi tetap menikmati hidup. Belanja kebutuhan bulanan di e-commerce saat promo Harbolnas agar dapat cashback atau diskon besar.

  1. Lebih Menghargai Fungsi daripada Gengsi

Mereka melihat barang dari segi kegunaan dan daya tahan, bukan dari mereknya atau seberapa “keren” dilihat orang.

Contoh praktiknya:

  • Pilih sepatu lokal berkualitas dibanding beli sepatu branded hanya demi pamer.
  • Pakai HP yang penting bisa menunjang kerja dan komunikasi, bukan karena harus iPhone terbaru.
  • Gunakan tas yang awet bertahun-tahun, bukan gonta-ganti hanya karena bosan.

Dengan begitu, mereka mengurangi belanja impulsif dan lebih menghargai nilai sebuah barang.

  1. Selalu Mencatat dan Mengevaluasi Pengeluaran

Salah satu fondasi utama frugal living adalah kesadaran akan aliran uang. Mereka selalu mencatat, mengevaluasi, dan tahu ke mana uang pergi.

Contoh praktiknya:

  • Punya catatan pengeluaran harian, mingguan, dan bulanan, baik secara manual atau digital.
  • Gunakan aplikasi seperti FINETIKS yang bisa bantu catat otomatis, kasih notifikasi kalau over budget, dan beri laporan visual agar mudah dibaca.
  • Setiap akhir bulan, mereka cek apakah pengeluaran sesuai rencana. Kalau ada yang bocor, langsung diperbaiki bulan berikutnya.

Kenapa Frugal Living Jadi Tren?

Akhir-akhir ini, makin banyak orang yang mulai berpikir ulang soal cara mereka mengelola uang. Pasca pandemi dan kondisi ekonomi yang nggak stabil bikin banyak orang sadar bahwa hidup hemat dan terencana itu penting, bukan cuma untuk bertahan, tapi juga untuk punya rasa aman.

Di sinilah gaya hidup frugal living muncul sebagai solusi yang relevan. Bukan cuma tren sesaat, tapi cara hidup yang makin dilirik karena manfaatnya terasa nyata:

  • Hidup lebih tenang secara finansial: Nggak panik kalau ada tagihan mendadak karena kamu sudah siap.
  • Menabung tanpa merasa terbebani: Menyisihkan uang bukan lagi beban, tapi jadi rutinitas yang menyenangkan.
  • Punya kontrol atas uang, bukan dikendalikan keinginan: Kamu tahu kapan harus beli dan kapan harus tahan diri.
  • Dana darurat dan investasi lebih teratur: Karena semua, termasuk dana darurat, sudah diatur sejak awal, kamu nggak perlu bingung lagi akhir bulan.

Perbedaan Frugal Living dengan Gaya Hidup Minimalis

  1. Pengertian Dasar
  • Frugal Living adalah gaya hidup hemat, di mana seseorang berusaha mengeluarkan uang seminimal mungkin untuk hal-hal yang tidak terlalu penting, dan lebih fokus pada pengeluaran yang benar-benar memberi nilai. Tujuan utamanya adalah efisiensi keuangan dan mencapai kebebasan finansial.
  • Minimalis adalah gaya hidup yang fokus pada kesederhanaan dan mengurangi barang atau aktivitas yang tidak penting. Tujuannya adalah menciptakan hidup yang lebih tenang, teratur, dan bermakna dengan memiliki lebih sedikit.
  1. Fokus Utama
  • Frugal Living: Fokus pada cara menggunakan uang secara bijak. Orang frugal akan membandingkan harga, mencari diskon, dan memprioritaskan fungsi dibanding merek atau gaya.
  • Minimalis: Fokus pada mengurangi kepemilikan barang atau kegiatan yang tidak memberikan nilai. Orang minimalis bisa saja membeli barang mahal, asalkan berkualitas dan tahan lama.
  1. Cara Mengambil Keputusan
  • Frugal Living: Pengambilan keputusan berdasarkan nilai ekonomi. Misalnya: beli barang second-hand, masak sendiri, atau hindari nongkrong karena mahal.
  • Minimalis: Pengambilan keputusan berdasarkan nilai personal dan emosional. Misalnya: tidak membeli banyak pakaian karena merasa cukup dengan 10 potong favorit.
  1. Gaya Hidup Sehari-hari
  • Frugal Living: Sering masak di rumah, menggunakan kupon, pilih transportasi murah, dan menghindari pengeluaran kecil yang tak perlu.
  • Minimalis: Rumah rapi dengan barang yang benar-benar dibutuhkan, lemari pakaian sederhana, waktu lebih banyak untuk hal bermakna seperti keluarga atau hobi.
  1. Tujuan Akhir
  • Frugal Living: Menghemat uang, mencapai target keuangan (tabungan, investasi, pensiun dini).
  • Minimalis: Menemukan ketenangan, kebebasan dari “kepemilikan berlebih”, dan hidup yang lebih mindful.

Contoh Kasus: Membeli Smartphone

  • Orang Frugal: Akan mencari HP dengan harga paling terjangkau tapi masih bisa memenuhi kebutuhan. Bisa jadi beli second atau tunggu diskon besar.
  • Orang Minimalis: Akan membeli 1 HP berkualitas yang tahan lama dan tidak terlalu banyak fitur yang nggak dipakai, lalu menggunakannya selama mungkin.

Tips Memulai Frugal Living (Tanpa Drama!)

Nggak perlu langsung ekstrem atau berubah total dalam semalam. Mulai dari langkah kecil yang realistis:

  1. Tinjau Pengeluaran Bulananmu. Catat semua pengeluaran, dari yang besar sampai yang kecil. Bisa pakai aplikasi seperti FINETIKS, yang secara otomatis mencatat transaksi dan bantu kamu lihat pola belanja.
  2. Pisahkan Kebutuhan dan Keinginan. Tanya diri sendiri, “Ini benar-benar butuh, atau cuma pengen aja?” Misalnya, apakah kamu benar-benar perlu langganan 3 platform streaming sekaligus?
  3. Tetapkan Tujuan Finansial yang Jelas. Punya target bikin kamu lebih semangat. Contohnya: Nabung Rp5 juta dalam 3 bulan atau investasi 10% dari gaji setiap bulan. Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa lebih fokus dan termotivasi.
  4. Gunakan Uang dengan Cerdas. Cari alternatif yang lebih hemat tapi tetap berkualitas. Misalnya: Belanja saat promo, gunakan voucher atau cashback, bandingkan harga sebelum beli.
  5. Review dan Evaluasi Secara Berkala. Setiap akhir bulan, cek ulang anggaranmu. Apa yang berhasil? Apa yang perlu diperbaiki? Ingat, frugal living adalah proses, bukan tekanan.

Frugal Living Jadi Lebih Mudah dengan Aplikasi Keuangan

Mengelola keuangan akan jauh lebih gampang kalau kamu pakai alat bantu yang tepat. Daripada ribet dengan catatan manual, kamu bisa pakai aplikasi seperti FINETIKS.

Fitur FINETIKS yang Mendukung Gaya Hidup Frugal:

  • Pencatatan otomatis & laporan real-time: Kamu tahu ke mana perginya uangmu tanpa harus repot.
  • Kategori pengeluaran yang bisa disesuaikan: Bikin anggaran sesuai kebutuhanmu.
  • Budgeting bulanan: Atur batas pengeluaran agar nggak kebablasan.
  • Target tabungan: Capai tujuan keuangan dengan fitur yang bantu kamu disiplin.
  • Notifikasi pengingat: Dapat peringatan saat pengeluaranmu mulai mendekati batas.

Hidup Lebih Simpel, Dompet Lebih Sehat

Frugal living bukan soal menahan diri mati-matian, tapi tentang membuat keputusan keuangan yang bijak dan sesuai prioritas hidup. Dengan gaya hidup ini, kamu bisa tetap menikmati hidup sambil menyiapkan masa depan. Ingat, keuangan sehat dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Download aplikasi FINETIKS GRATIS di App Store dan Google Play sekarang!

Finetiks blog mascot
Need help to stay in control of your expenses? Let's check out our free financial planning app, FINETIKS. Discover the best way to track all your expenses and savings in one place!

Subscribe to the FINETIKS newsletter now and receive notifications for every new financial inspiration!
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Trending Articles