Resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan adalah keputusan besar yang sering dihadapi oleh banyak orang dalam karir mereka. Keputusan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti mengejar peluang baru, menghadapi masalah kesehatan, atau alasan pribadi lainnya.
Dalam prosesnya, resign harus dilakukan dengan cara yang benar agar tidak menimbulkan masalah, baik bagi diri sendiri maupun perusahaan. Melalui artikel ini, kita akan membahas segala hal tentang resign, termasuk definisi, alasan umum, aturan yang harus diikuti, langkah-langkah resign yang baik, contoh surat resign, serta tips penting lainnya.
Resign adalah tindakan sukarela seorang karyawan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya. Dalam hal ini, karyawan memilih untuk mengakhiri hubungan kerjanya dengan perusahaan, bukan karena dipecat atau diberhentikan oleh perusahaan.
Resign biasanya dilakukan setelah karyawan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti kesempatan karir yang lebih baik atau perubahan prioritas hidup.
Menentukan waktu yang tepat untuk resign juga merupakan hal penting. Idealnya, resign dilakukan saat sudah ada rencana yang matang, baik itu mendapatkan tawaran pekerjaan baru, atau telah memiliki tabungan yang cukup jika berencana mengambil waktu istirahat sebelum mencari pekerjaan baru. Resign yang tergesa-gesa tanpa perencanaan dapat menimbulkan ketidakstabilan finansial dan perasaan tidak siap untuk perubahan karier.
Ada banyak alasan yang membuat karyawan memutuskan untuk resign. Beberapa di antaranya adalah:
Karyawan mungkin merasa bahwa peluang pengembangan karier di perusahaan tempatnya bekerja saat ini terbatas. Oleh karena itu, banyak yang memilih resign untuk mencari tantangan baru di perusahaan lain yang menawarkan gaji lebih tinggi, posisi yang lebih baik, atau lingkungan kerja yang lebih mendukung perkembangan mereka.
Faktor-faktor seperti masalah kesehatan, kebutuhan keluarga, atau keinginan untuk melanjutkan pendidikan sering menjadi alasan pribadi bagi karyawan untuk resign. Sebagai contoh, seorang karyawan mungkin perlu merawat anggota keluarga yang sakit atau memutuskan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi demi meningkatkan keterampilan.
Ketidakpuasan dengan kondisi kerja seperti gaji yang tidak memadai, beban kerja yang berlebihan, atau lingkungan kerja yang tidak nyaman dapat mendorong seseorang untuk resign. Ketidakpuasan ini, jika dibiarkan, dapat mempengaruhi kesehatan mental dan produktivitas karyawan.
Banyak karyawan yang bermimpi untuk menjadi pengusaha dan mendirikan bisnis mereka sendiri. Untuk merealisasikan mimpi ini, mereka memilih untuk resign agar dapat fokus membangun usaha tanpa terganggu oleh pekerjaan tetap yang sedang mereka jalani.
Setiap perusahaan memiliki aturan tertentu terkait resign, yang biasanya tercantum dalam perjanjian kerja atau peraturan internal perusahaan. Namun, ada beberapa aturan umum yang harus dipahami dan diikuti oleh karyawan yang ingin resign:
Sebagian besar perusahaan mengharuskan karyawan memberikan pemberitahuan tertulis beberapa waktu sebelum tanggal efektif resign. Masa tenggang ini umumnya berkisar antara 1 hingga 2 bulan, tergantung kebijakan perusahaan.
Selama masa ini, karyawan diharapkan menyelesaikan semua tugas yang ada dan membantu transisi pekerjaan kepada pengganti mereka.
Sebelum meninggalkan perusahaan, karyawan harus menyelesaikan semua tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Penyelesaian tugas ini penting agar tidak ada beban yang tertinggal untuk rekan kerja atau penggantinya, dan perusahaan tetap dapat beroperasi secara efektif.
Aset-aset perusahaan seperti laptop, handphone, kartu akses, atau dokumen penting lainnya yang dipinjamkan kepada karyawan harus dikembalikan sebelum hari terakhir bekerja. Ini adalah bagian dari tanggung jawab karyawan untuk memastikan semua properti perusahaan kembali ke tangan yang berwenang.
Keputusan untuk resign harus dilakukan dengan cara yang profesional dan etis. Meskipun Anda mungkin tidak lagi bekerja di perusahaan tersebut, tetap penting untuk meninggalkan kesan yang baik.
Berikut adalah beberapa langkah untuk resign dengan baik dan benar:
Jika dilakukan dengan benar, pertemuan ini bisa menjadi kesempatan bagi atasan untuk memberikan masukan atau bahkan tawaran agar Anda tetap tinggal di perusahaan dengan peran atau kondisi kerja yang lebih baik. Namun, jika keputusan sudah bulat, sampaikan dengan tegas tetapi tetap hormat.
Surat pengunduran diri yang baik juga menunjukkan sikap profesionalisme dan dapat menjadi dokumentasi formal untuk perusahaan. Surat ini juga membantu memudahkan proses administrasi, terutama jika perusahaan membutuhkan waktu untuk mencari pengganti atau menyelesaikan kewajiban administratif lainnya.
Selain itu, membantu transisi pekerjaan kepada karyawan pengganti atau memberikan briefing kepada rekan kerja yang akan mengambil alih tanggung jawab Anda juga akan sangat dihargai oleh perusahaan. Hal ini bisa menjadi bukti profesionalisme Anda yang akan meninggalkan kesan positif bagi perusahaan.
Sudah resign dan mencari pekerjaan sampingan? Anda bisa menjadi pekerja part time! Baca selengkapnya mengenai pekerjaan part time: Kerja Fleksibel dengan Berbagai Keuntungan.
Berikut adalah contoh surat pengunduran diri yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:
Kepada Yth,
[Nama Atasan]
[Nama Perusahaan]
Dengan hormat,
Melalui surat ini, saya [Nama Anda], bermaksud untuk mengundurkan diri dari posisi [Jabatan] di [Nama Perusahaan] terhitung mulai tanggal [Tanggal Resign].
Saya sangat berterima kasih atas kesempatan yang telah diberikan selama bekerja di perusahaan ini. Saya akan memastikan bahwa semua tanggung jawab dan pekerjaan yang ada dapat diselesaikan sebelum hari terakhir bekerja.
Demikian surat pengunduran diri ini saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian dan kerja sama yang baik selama ini.
Hormat saya,
[Nama Anda]
Sebagai karyawan yang memutuskan untuk resign, ada beberapa hak dan kewajiban yang harus dipenuhi sebelum meninggalkan perusahaan:
Resign adalah keputusan karyawan untuk mengundurkan diri secara sukarela, sedangkan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) adalah keputusan perusahaan untuk memberhentikan karyawan dari pekerjaannya. Perbedaan ini sangat penting karena masing-masing memiliki konsekuensi yang berbeda.
Resign biasanya dilakukan atas dasar keputusan pribadi karyawan, sedangkan PHK sering kali terkait dengan alasan perusahaan, seperti restrukturisasi atau penurunan kinerja karyawan. Dengan memahami aturan dan prosedur yang berlaku, Anda dapat melakukan proses resign dengan lancar dan profesional.
Tetap jaga hubungan baik dengan perusahaan lama, rencanakan masa depan Anda dengan baik, dan persiapkan diri untuk tantangan selanjutnya. Jangan lupa untuk mempersiapkan finansial Anda dengan matang sebelum memutuskan untuk benar-benar resign.
Pastikan finansial Anda aman sampai setidaknya 3 hingga 6 bulan ke depan dengan mengunakan aplikasi kelola keuangan FINETIKS untuk terus memantau perkembangan keuangan dan tabungan Anda. Yuk, download sekarang di Google Play ataupun App Store, GRATIS!