Pernah merasa udah capek-capek bikin anggaran bulanan tapi ujung-ujungnya tetap boncos di akhir bulan? Atau merasa budgeting cuma teori, tapi realitanya tetap susah menabung?
Kalau kamu pernah mengalaminya, bisa jadi bukan cara budgeting kamu yang salah, tapi ada beberapa kesalahan dalam budgeting yang tanpa sadar kamu lakukan. Artikel ini akan bahas tuntas berbagai kesalahan umum dalam membuat anggaran keuangan pribadi, beserta tips jitu untuk menghindarinya. Siap belajar jadi lebih cermat dalam kelola uang? Yuk, kita mulai!
Budgeting adalah pondasi dari pengelolaan keuangan yang sehat. Tanpa budgeting, kamu ibarat naik kendaraan tanpa peta, nggak tahu mau ke mana dan bisa nyasar kapan saja. Tapi tentu, budgeting hanya akan efektif kalau dilakukan dengan benar. Sayangnya, banyak orang melakukan kesalahan tanpa sadar.
Dengan budgeting yang tepat, kamu bisa:
Banyak orang hanya fokus pada pengeluaran besar seperti sewa atau cicilan, tapi lupa menghitung pengeluaran rutin kecil seperti pulsa, langganan aplikasi, parkir, atau jajan harian. Lama-lama, pengeluaran kecil ini bisa jadi silent killer buat dompetmu. Solusi: Mulailah dengan mencatat semua pengeluaran tetap dan rutin tiap bulan secara detail. Misalnya:
Gunakan aplikasi keuangan seperti FINETIKS yang bisa membantu mengelompokkan pengeluaran otomatis dan menyajikannya dalam bentuk grafik yang mudah dibaca.
Terkadang kita ingin langsung hemat besar dan menetapkan anggaran super ketat, misalnya jajan Rp0 sebulan. Tapi itu sering kali nggak realistis dan bikin stres. Sebaliknya, kalau terlalu longgar, kamu malah nggak punya kontrol dan akhirnya kebablasan belanja. Solusi: Gunakan pendekatan seimbang seperti metode 50/30/20:
Lalu sesuaikan dengan situasi kamu. Kalau masih tinggal di rumah orang tua, mungkin kamu bisa nabung lebih dari 20%. Yang penting, anggaranmu masuk akal dan bisa dijalani.
Sering kali kita hanya anggarkan untuk hal-hal yang terlihat, seperti bayar cicilan atau makan. Tapi lupa bahwa hidup kadang penuh kejutan: motor mogok, mendadak sakit, atau harus bantu keluarga. Solusi: Sisihkan minimal 5-10% dari penghasilan untuk dana darurat setiap bulan. Simpan di rekening berbeda yang bisa diakses kapan pun, tapi nggak terlalu gampang diambil, supaya tetap aman.
Kalau kamu budgeting tanpa tahu tujuan, ibarat naik mobil tanpa arah. Akhirnya, kamu bakal cepat bosan dan gampang menyerah. Solusi: Tentukan tujuan yang spesifik dan personal. Misalnya:
Tujuan ini bikin kamu lebih semangat, dan pengeluaranmu jadi lebih terarah.
Merasa sudah hafal semua pengeluaran? Hati-hati, otak kita bukan kalkulator. Banyak pengeluaran kecil yang luput dari ingatan, tapi totalnya besar. Solusi: Selalu catat semua pengeluaran, bahkan sekecil Rp2.000 untuk parkir. Kamu bisa:
Atau paling gampang, pakai aplikasi FINETIKS yang bisa melacak transaksi secara otomatis dan memberi insight lewat grafik serta notifikasi.
Banyak orang bikin anggaran di awal bulan lalu dibiarkan begitu saja. Padahal kondisi keuangan bisa berubah, dan kita perlu tahu apakah rencana awal berhasil atau perlu direvisi. Solusi: Luangkan waktu di akhir bulan untuk:
Dengan begitu, budgeting kamu jadi aktif dan adaptif, bukan pasif.
Kalau semua uang ada di satu tempat, baik itu untuk jajan, bayar cicilan, maupun tabungan, kamu akan kesulitan mengontrol dan bisa 'kecolongan' tabungan tanpa sadar. Solusi: Pisahkan uang ke beberapa rekening:
FINETIKS VIP Save bisa jadi pilihan tempat nabung yang benar dan menguntungkan buat kamu, karena imbal hasilnya tinggi hingga 6,25% per tahun.
Budget terlalu ketat dan nol hiburan bisa bikin kamu cepat lelah dan akhirnya balas dendam: belanja impulsif atau makan mewah tanpa perhitungan. Solusi: Berikan ruang untuk self-reward! Alokasikan sekitar 10% dari penghasilan untuk kebutuhan hiburan dan gaya hidup. Asal ada batasnya dan masuk dalam anggaran, kamu tetap bisa menikmati hidup tanpa rasa bersalah.
Melihat teman atau influencer beli barang branded, staycation, atau makan di restoran mewah bisa bikin kamu merasa "harus" ikut, padahal kondisi finansial beda. Solusi: Selalu ingat: budgeting itu personal. Bandingkan dirimu hanya dengan versi dirimu sendiri yang lebih baik. Fokus ke tujuan keuanganmu, bukan ke “feeds” orang lain.
Bikin budgeting manual di buku tulis atau Excel bisa melelahkan dan bikin kamu cepat menyerah. Solusi: Gunakan alat bantu digital seperti FINETIKS yang sudah dilengkapi:
Dengan alat yang tepat, budgeting jadi lebih mudah, konsisten, dan menyenangkan.
Budgeting adalah pondasi penting dalam mengelola keuangan pribadi, apalagi jika kamu masih memiliki penghasilan terbatas. Banyak orang gagal bukan karena pendapatannya kecil, tapi karena tidak tahu ke mana uangnya pergi setiap bulan. Kesalahan umum seperti tidak mencatat pengeluaran rutin, membuat anggaran terlalu ketat, atau mengandalkan ingatan tanpa evaluasi, bisa bikin rencana keuangan berantakan.
Penting juga untuk punya tujuan keuangan yang jelas agar kamu tetap semangat dan konsisten dalam proses budgeting. Selain itu, jangan lupa untuk memberi ruang bagi keinginan atau hiburan, karena budgeting bukan soal menyiksa diri, tapi tentang mengatur prioritas dengan bijak.
Di era digital, kamu bisa mempermudah proses budgeting dengan bantuan teknologi seperti aplikasi FINETIKS. Aplikasi ini memudahkan pencatatan, pengelompokan pengeluaran, notifikasi saat overbudget, hingga laporan keuangan otomatis. Bahkan kamu bisa memisahkan tabungan untuk berbagai tujuan dan mengakses insight keuangan yang membantu kamu mengenali pola boros.
Dengan alat bantu yang tepat dan strategi yang realistis, kamu bisa menghindari kesalahan budgeting yang umum terjadi, dan perlahan-lahan membangun masa depan keuangan yang lebih stabil, tanpa harus menunggu gaji besar. Ingat, keuangan sehat dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Download aplikasinya GRATIS di App Store dan Google Play sekarang!