kesalahan dalam budgeting yang harus dihindari

10 Kesalahan dalam Budgeting yang Harus Dihindari

Karin Hidayat
Karin Hidayat
April 24, 2025
10 Kesalahan dalam Budgeting yang Harus Dihindari

Pernah merasa udah capek-capek bikin anggaran bulanan tapi ujung-ujungnya tetap boncos di akhir bulan? Atau merasa budgeting cuma teori, tapi realitanya tetap susah menabung?

Kalau kamu pernah mengalaminya, bisa jadi bukan cara budgeting kamu yang salah, tapi ada beberapa kesalahan dalam budgeting yang tanpa sadar kamu lakukan. Artikel ini akan bahas tuntas berbagai kesalahan umum dalam membuat anggaran keuangan pribadi, beserta tips jitu untuk menghindarinya. Siap belajar jadi lebih cermat dalam kelola uang? Yuk, kita mulai!

Kenapa Budgeting Itu Penting?

Budgeting adalah pondasi dari pengelolaan keuangan yang sehat. Tanpa budgeting, kamu ibarat naik kendaraan tanpa peta, nggak tahu mau ke mana dan bisa nyasar kapan saja. Tapi tentu, budgeting hanya akan efektif kalau dilakukan dengan benar. Sayangnya, banyak orang melakukan kesalahan tanpa sadar.

Dengan budgeting yang tepat, kamu bisa:

  • Tahu ke mana uangmu pergi
  • Nggak gampang tergoda belanja impulsif
  • Lebih cepat mencapai tujuan keuangan
  • Siap menghadapi keadaan darurat

Kesalahan dalam Budgeting yang Harus Dihindari

  1. Nggak Tahu Pengeluaran Rutin Secara Detail

Banyak orang hanya fokus pada pengeluaran besar seperti sewa atau cicilan, tapi lupa menghitung pengeluaran rutin kecil seperti pulsa, langganan aplikasi, parkir, atau jajan harian. Lama-lama, pengeluaran kecil ini bisa jadi silent killer buat dompetmu. Solusi: Mulailah dengan mencatat semua pengeluaran tetap dan rutin tiap bulan secara detail. Misalnya: 

  • Sewa kos: Rp1.000.000
  • Pulsa dan paket data: Rp150.000
  • Listrik: Rp200.000
  • Langganan Spotify/Netflix: Rp50.000

Gunakan aplikasi keuangan seperti FINETIKS yang bisa membantu mengelompokkan pengeluaran otomatis dan menyajikannya dalam bentuk grafik yang mudah dibaca.

  1. Terlalu Optimis: Budget Terlalu Ketat atau Terlalu Longgar

Terkadang kita ingin langsung hemat besar dan menetapkan anggaran super ketat, misalnya jajan Rp0 sebulan. Tapi itu sering kali nggak realistis dan bikin stres. Sebaliknya, kalau terlalu longgar, kamu malah nggak punya kontrol dan akhirnya kebablasan belanja. Solusi: Gunakan pendekatan seimbang seperti metode 50/30/20:

  • 50% untuk kebutuhan pokok (makan, sewa, transportasi)
  • 30% untuk keinginan (hiburan, lifestyle)
  • 20% untuk tabungan/investasi

Lalu sesuaikan dengan situasi kamu. Kalau masih tinggal di rumah orang tua, mungkin kamu bisa nabung lebih dari 20%. Yang penting, anggaranmu masuk akal dan bisa dijalani.

  1. Nggak Punya Dana Darurat dalam Anggaran

Sering kali kita hanya anggarkan untuk hal-hal yang terlihat, seperti bayar cicilan atau makan. Tapi lupa bahwa hidup kadang penuh kejutan: motor mogok, mendadak sakit, atau harus bantu keluarga. Solusi: Sisihkan minimal 5-10% dari penghasilan untuk dana darurat setiap bulan. Simpan di rekening berbeda yang bisa diakses kapan pun, tapi nggak terlalu gampang diambil, supaya tetap aman.

  1. Nggak Punya Tujuan Finansial yang Jelas

Kalau kamu budgeting tanpa tahu tujuan, ibarat naik mobil tanpa arah. Akhirnya, kamu bakal cepat bosan dan gampang menyerah. Solusi: Tentukan tujuan yang spesifik dan personal. Misalnya:

  • "Mau liburan ke Bali akhir tahun, butuh Rp3 juta"
  • "Beli laptop baru harga Rp5 juta dalam 6 bulan"
  • "Punya dana darurat Rp10 juta sebelum usia 30"

Tujuan ini bikin kamu lebih semangat, dan pengeluaranmu jadi lebih terarah.

  1. Mengandalkan Ingatan, Bukan Catatan

Merasa sudah hafal semua pengeluaran? Hati-hati, otak kita bukan kalkulator. Banyak pengeluaran kecil yang luput dari ingatan, tapi totalnya besar. Solusi: Selalu catat semua pengeluaran, bahkan sekecil Rp2.000 untuk parkir. Kamu bisa:

  • Pakai aplikasi notes/manual
  • Spreadsheet Excel

Atau paling gampang, pakai aplikasi FINETIKS yang bisa melacak transaksi secara otomatis dan memberi insight lewat grafik serta notifikasi.

  1. Tidak Mengevaluasi dan Menyesuaikan Budget

Banyak orang bikin anggaran di awal bulan lalu dibiarkan begitu saja. Padahal kondisi keuangan bisa berubah, dan kita perlu tahu apakah rencana awal berhasil atau perlu direvisi. Solusi: Luangkan waktu di akhir bulan untuk:

  • Bandingkan rencana dan realisasi pengeluaran
  • Lihat di mana kamu boros
  • Sesuaikan budget bulan berikutnya

Dengan begitu, budgeting kamu jadi aktif dan adaptif, bukan pasif.

  1. Menggabungkan Semua Uang dalam Satu Rekening

Kalau semua uang ada di satu tempat, baik itu untuk jajan, bayar cicilan, maupun tabungan, kamu akan kesulitan mengontrol dan bisa 'kecolongan' tabungan tanpa sadar. Solusi: Pisahkan uang ke beberapa rekening:

  • Rekening utama untuk pemasukan
  • Rekening pengeluaran bulanan
  • Rekening khusus untuk tabungan atau tujuan tertentu. 

FINETIKS VIP Save bisa jadi pilihan tempat nabung yang benar dan menguntungkan buat kamu, karena imbal hasilnya tinggi hingga 6,25% per tahun.

  1. Nggak Siapkan Budget untuk Keinginan (Hiburan, Lifestyle)

Budget terlalu ketat dan nol hiburan bisa bikin kamu cepat lelah dan akhirnya balas dendam: belanja impulsif atau makan mewah tanpa perhitungan. Solusi: Berikan ruang untuk self-reward! Alokasikan sekitar 10% dari penghasilan untuk kebutuhan hiburan dan gaya hidup. Asal ada batasnya dan masuk dalam anggaran, kamu tetap bisa menikmati hidup tanpa rasa bersalah.

  1. Terjebak Gaya Hidup Teman atau Sosmed

Melihat teman atau influencer beli barang branded, staycation, atau makan di restoran mewah bisa bikin kamu merasa "harus" ikut, padahal kondisi finansial beda. Solusi: Selalu ingat: budgeting itu personal. Bandingkan dirimu hanya dengan versi dirimu sendiri yang lebih baik. Fokus ke tujuan keuanganmu, bukan ke “feeds” orang lain.

  1. Nggak Pakai Alat Bantu yang Tepat

Bikin budgeting manual di buku tulis atau Excel bisa melelahkan dan bikin kamu cepat menyerah. Solusi: Gunakan alat bantu digital seperti FINETIKS yang sudah dilengkapi:

  • Fitur budgeting otomatis
  • Kategori pengeluaran
  • Notifikasi overbudget
  • Laporan mingguan/bulanan
  • Insight pintar berbasis AI

Dengan alat yang tepat, budgeting jadi lebih mudah, konsisten, dan menyenangkan.

Budgeting adalah pondasi penting dalam mengelola keuangan pribadi, apalagi jika kamu masih memiliki penghasilan terbatas. Banyak orang gagal bukan karena pendapatannya kecil, tapi karena tidak tahu ke mana uangnya pergi setiap bulan. Kesalahan umum seperti tidak mencatat pengeluaran rutin, membuat anggaran terlalu ketat, atau mengandalkan ingatan tanpa evaluasi, bisa bikin rencana keuangan berantakan. 

Penting juga untuk punya tujuan keuangan yang jelas agar kamu tetap semangat dan konsisten dalam proses budgeting. Selain itu, jangan lupa untuk memberi ruang bagi keinginan atau hiburan, karena budgeting bukan soal menyiksa diri, tapi tentang mengatur prioritas dengan bijak.

Di era digital, kamu bisa mempermudah proses budgeting dengan bantuan teknologi seperti aplikasi FINETIKS. Aplikasi ini memudahkan pencatatan, pengelompokan pengeluaran, notifikasi saat overbudget, hingga laporan keuangan otomatis. Bahkan kamu bisa memisahkan tabungan untuk berbagai tujuan dan mengakses insight keuangan yang membantu kamu mengenali pola boros. 

Dengan alat bantu yang tepat dan strategi yang realistis, kamu bisa menghindari kesalahan budgeting yang umum terjadi, dan perlahan-lahan membangun masa depan keuangan yang lebih stabil, tanpa harus menunggu gaji besar. Ingat, keuangan sehat dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Download aplikasinya GRATIS di App Store dan Google Play sekarang!

Finetiks blog mascot
Butuh bantuan untuk tetap mengontrol pengeluaran Anda? Yuk, periksa aplikasi perencana keuangan gratis kami, FINETIKS. Temukan cara terbaik untuk melacak semua pengeluaran dan tabungan Anda di satu tempat saja!

Langganan newsletter FINETIKS sekarang dan dapatkan notifikasi untuk setiap inspirasi baru tentang keuangan!
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Artikel Terkini