Dividen adalah

Apa Itu Dividen? Pengertian, Jenis, dan Cara Mendapatkannya

Karin Hidayat
Karin Hidayat
February 21, 2025
Apa Itu Dividen? Pengertian, Jenis, dan Cara Mendapatkannya

Banyak orang yang belum memahami secara mendalam apa itu dividen, bagaimana cara mendapatkannya, serta jenis-jenisnya. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai dividen agar dapat membantu Anda dalam memahami konsepnya lebih jelas.

Pengertian Dividen

Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang mereka miliki. Pembagian dividen ini biasanya dilakukan setelah perusahaan memperoleh laba bersih dan melalui persetujuan dari rapat umum pemegang saham (RUPS).

Dividen menjadi salah satu cara bagi investor untuk mendapatkan keuntungan selain dari capital gain, yaitu keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual dan beli saham. Oleh karena itu, bagi banyak investor, dividen adalah faktor penting dalam menentukan pilihan investasi mereka.

Dividen adalah

Jenis-Jenis Dividen

Dividen dapat dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan bentuk pembayarannya. Berikut adalah jenis-jenis dividen yang umum dijumpai:

  1. Dividen Tunai

Dividen tunai adalah jenis dividen yang paling umum, di mana perusahaan membayar keuntungan kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Biasanya, pembayaran ini dilakukan secara berkala, seperti per kuartal atau per tahun. Contoh: Perusahaan XYZ mengumumkan dividen tunai sebesar Rp500 per saham, yang berarti seorang investor dengan 1.000 saham akan menerima Rp500.000.

  1. Dividen Saham

Dividen saham adalah pembagian dividen dalam bentuk saham tambahan, bukan uang tunai. Dengan demikian, jumlah saham yang dimiliki oleh investor bertambah, tetapi tidak ada dana tunai yang diterima. Misalnya, jika perusahaan membagikan dividen saham sebesar 10%, seorang pemegang 1.000 saham akan mendapatkan tambahan 100 saham.

  1. Dividen Properti

Dividen properti adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk aset non-tunai, seperti barang atau aset lainnya. Jenis dividen ini jarang digunakan, tetapi dapat menjadi alternatif bagi perusahaan yang ingin menghemat kas.

  1. Dividen Likuidasi

Dividen likuidasi adalah dividen yang diberikan ketika perusahaan memutuskan untuk menutup operasionalnya. Dividen ini biasanya berasal dari hasil penjualan aset perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai bagian dari proses likuidasi.

  1. Dividen Skrip

Dividen skrip adalah dividen yang diberikan dalam bentuk surat janji bayar dari perusahaan kepada pemegang saham. Perusahaan menerbitkan skrip dividen ini sebagai pengganti pembayaran tunai dan berjanji akan membayar pada waktu yang telah ditentukan.

Cara Mendapatkan Dividen

Bagi investor yang ingin mendapatkan dividen, ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan:

  1. Memiliki Saham Perusahaan yang Memberikan Dividen

Tidak semua perusahaan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Biasanya, perusahaan yang sudah stabil dan memiliki laba konsisten lebih cenderung membagikan dividen dibandingkan perusahaan yang masih dalam tahap pertumbuhan.

  1. Membeli Saham Sebelum Tanggal Cum Date

Untuk mendapatkan dividen, investor harus membeli saham sebelum tanggal cum date (cumulative date). Jika pembelian dilakukan setelah tanggal ini, investor tidak berhak menerima dividen yang akan dibagikan.

  1. Memahami Tanggal Penting dalam Pembagian Dividen
  • Tanggal Cum Date: Tanggal terakhir bagi investor untuk membeli saham agar berhak atas dividen.
  • Tanggal Ex-Date: Hari setelah cum date di mana investor baru tidak akan mendapatkan dividen.
  • Tanggal Record Date: Tanggal di mana perusahaan mencatat daftar pemegang saham yang berhak menerima dividen.
  • Tanggal Pembayaran (Payment Date): Tanggal di mana dividen benar-benar dibayarkan kepada investor.
Di saat banyak lembaga keuangan lain menggempur dengan diskon besar agar masyarakat gemar berbelanja, Finetiks VIP Save hadir memberikan keuntungan lebih banyak justru agar masyarakat semakin semangat menabung. Cari tahu selengkapnya di artikel berikut ini: FINETIKS VIP Save: Dapat Untung dari Nabung Hingga 6.25% per Tahun

Faktor yang Mempengaruhi Pembagian Dividen

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi keputusan perusahaan dalam membagikan dividen kepada pemegang saham, di antaranya:

  1. Laba Perusahaan

Perusahaan yang memiliki laba besar lebih cenderung membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Sebaliknya, perusahaan yang mengalami kerugian atau ingin menahan laba untuk ekspansi mungkin tidak akan membagikan dividen.

  1. Kebijakan Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki kebijakan dividen yang berbeda. Ada perusahaan yang konsisten membayar dividen setiap tahun, ada pula yang lebih memilih menginvestasikan laba kembali ke bisnis.

  1. Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi yang tidak stabil dapat membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam membagikan dividen. Saat krisis ekonomi, perusahaan cenderung menahan laba untuk menjaga stabilitas keuangan.

  1. Pertumbuhan Bisnis

Perusahaan yang sedang berkembang pesat biasanya lebih memilih untuk menahan laba guna membiayai ekspansi dibandingkan membagikan dividen.

Keuntungan dan Kerugian Investasi dalam Dividen

Investasi dalam saham yang membagikan dividen memiliki berbagai manfaat, terutama bagi investor yang mencari pendapatan pasif. Namun, di balik keuntungannya, ada juga beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Berikut adalah keuntungan dan kerugian investasi dalam dividen:

Keuntungan Investasi dalam Dividen

  1. Sumber Pendapatan Pasif yang Stabil

Salah satu keuntungan utama dari dividen adalah memberikan pendapatan pasif secara rutin bagi investor. Saham yang membagikan dividen secara konsisten memungkinkan investor mendapatkan tambahan penghasilan tanpa perlu menjual aset investasinya.

Contoh: Jika seorang investor memiliki 1.000 saham di sebuah perusahaan yang membayar dividen Rp1.000 per saham per tahun, maka ia akan menerima Rp1.000.000 setiap tahun sebagai pendapatan pasif.

  1. Indikator Perusahaan yang Sehat dan Stabil

Perusahaan yang rutin membayar dividen biasanya memiliki fundamental bisnis yang kuat dan stabil. Mereka telah mencapai tingkat profitabilitas yang memungkinkan pembagian laba kepada pemegang saham. Saham dengan dividen tinggi sering kali berasal dari sektor industri yang lebih stabil seperti perbankan, consumer goods, dan utilitas.

Contoh: Perusahaan besar seperti bank BCA atau Unilever di Indonesia dikenal sebagai emiten yang rutin membagikan dividen kepada pemegang sahamnya.

  1. Reinvestasi untuk Keuntungan Jangka Panjang

Dividen yang diperoleh investor dapat digunakan kembali untuk membeli lebih banyak saham, yang dikenal dengan istilah dividend reinvestment. Hal ini memungkinkan investor meningkatkan kepemilikan sahamnya secara bertahap tanpa perlu menyetor dana tambahan.

Contoh: Jika seorang investor mendapatkan dividen Rp5.000.000 dan menggunakannya untuk membeli lebih banyak saham, maka keuntungan di masa depan bisa semakin besar seiring bertambahnya jumlah saham yang dimiliki.

  1. Lebih Tahan terhadap Fluktuasi Pasar

Saham yang membayar dividen biasanya lebih tahan terhadap volatilitas pasar dibandingkan saham yang hanya mengandalkan capital gain. Hal ini karena investor tetap mendapatkan keuntungan dalam bentuk dividen meskipun harga saham mengalami fluktuasi.

Contoh: Saat pasar mengalami koreksi, harga saham mungkin turun, tetapi investor tetap menerima dividen, sehingga kerugian yang dialami bisa dikompensasi dengan pendapatan tersebut.

  1. Daya Tarik Lebih bagi Investor Jangka Panjang

Dividen dapat menjadi faktor penentu bagi investor jangka panjang dalam memilih saham untuk portofolio mereka. Saham dengan riwayat pembayaran dividen yang baik sering kali lebih diminati oleh investor institusional maupun individu yang ingin membangun kekayaan secara berkelanjutan.

Contoh: Investor yang ingin pensiun dengan portofolio investasi cenderung memilih saham dengan pembayaran dividen rutin untuk memastikan arus kas yang stabil di masa depan.

Kerugian Investasi dalam Dividen

  1. Tidak Semua Perusahaan Membayar Dividen

Tidak semua perusahaan memiliki kebijakan membagikan dividen. Banyak perusahaan yang lebih memilih untuk menahan laba dan menggunakannya untuk ekspansi bisnis, penelitian, atau pengembangan produk baru. Hal ini berarti investor harus lebih selektif dalam memilih saham.

Contoh: Startup teknologi yang sedang berkembang biasanya tidak membayar dividen karena mereka lebih fokus pada pertumbuhan bisnis ketimbang membagikan keuntungan kepada pemegang saham.

  1. Risiko Pemotongan atau Penghentian Dividen

Dividen tidak selalu dijamin dan bisa mengalami penurunan atau bahkan dihentikan jika kondisi keuangan perusahaan memburuk. Jika laba perusahaan menurun, mereka bisa memutuskan untuk mengurangi atau tidak membagikan dividen sama sekali.

Contoh: Selama krisis ekonomi atau pandemi, banyak perusahaan mengurangi atau menghentikan pembayaran dividen untuk mempertahankan likuiditas mereka.

  1. Pajak atas Dividen

Di beberapa negara, dividen dikenakan pajak yang dapat mengurangi keuntungan bersih yang diterima investor. Di Indonesia, dividen yang diperoleh investor individu dikenakan pajak final sebesar 10% jika berasal dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Contoh: Jika seorang investor menerima dividen sebesar Rp10.000.000, maka ia harus membayar pajak sebesar Rp1.000.000, sehingga jumlah bersih yang diterima hanya Rp9.000.000.

  1. Harga Saham Bisa Turun Setelah Pembagian Dividen

Setelah pembayaran dividen, harga saham biasanya akan turun sebesar jumlah dividen yang dibayarkan. Ini karena jumlah kas yang keluar dari perusahaan mengurangi nilai total ekuitasnya.

Contoh: Jika harga saham sebelum pembagian dividen adalah Rp10.000 per lembar dan dividen yang dibagikan adalah Rp500 per saham, maka harga saham bisa turun menjadi Rp9.500 setelah ex-dividend date.

  1. Return Total Bisa Lebih Rendah Dibandingkan Capital Gain

Meskipun dividen memberikan keuntungan dalam bentuk tunai, return total dari investasi dalam saham dividen bisa lebih rendah dibandingkan dengan saham pertumbuhan (growth stocks) yang mengalami kenaikan harga signifikan dalam jangka panjang.

Contoh: Saham teknologi seperti Tesla atau Apple mungkin tidak membayar dividen, tetapi harga saham mereka meningkat jauh lebih tinggi dibandingkan saham-saham dividen. Investor yang hanya mengandalkan dividen mungkin melewatkan peluang keuntungan lebih besar dari pertumbuhan saham.

Investor yang ingin mendapatkan keuntungan dari dividen perlu memilih perusahaan dengan rekam jejak pembayaran dividen yang stabil dan berkelanjutan. Diversifikasi portofolio antara saham dividen dan saham pertumbuhan juga dapat menjadi strategi yang baik untuk memaksimalkan keuntungan investasi dalam jangka panjang. Sebelum berinvestasi, pastikan untuk melakukan analisis menyeluruh dan memahami tujuan keuangan pribadi agar keputusan investasi yang diambil dapat memberikan hasil optimal.

Jangan lupa untuk terus gunakan aplikasi kelola keuangan FINETIKS, tersedia di Google Play dan App Store, Anda bisa download sekarang secara GRATIS! Yuk, pantau terus perkembangan keuangan Anda.
Finetiks blog mascot
Need help to stay in control of your expenses? Let's check out our free financial planning app, FINETIKS. Discover the best way to track all your expenses and savings in one place!

Subscribe to the FINETIKS newsletter now and receive notifications for every new financial inspiration!
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Trending Articles