Uang saku diberikan oleh orang tua untuk mendukung segala aktivitas dan kebutuhan anak selama di sekolah. Entah untuk makan siang ataupun transportasi, orang tua bisa menentukan uang jajan sesuai dengan kebutuhan anak berdasarkan tingkat pendidikan dan aktivitas mereka.
Ingin tahu lebih lanjut cara terbaik mengatur uang saku anak sampai komponen yang sebaiknya Moms pertimbangkan dalam perhitungan uang jajan? Pastikan kamu simak semua poin penting dalam artikel di bawah ini!
Uang saku atau uang jajan anak adalah uang yang diberikan oleh orang tua kepada anak agar bisa digunakan pada waktu tertentu seperti untuk membeli makan siang, camilan tambahan, transportasi, atau bahkan minum kalau anak kehabisan air mineral karena aktivitas yang padat.
Uang saku menjadi salah satu bentuk dukungan orang tua pada aktivitas, kegiatan, dan tumbuh kembang anak dari segi finansial karena anak belum memiliki penghasilan. Perlu diperhatikan ya Moms, menentukan uang jajan anak sebaiknya dilakukan dengan perhitungan yang tepat agar uang benar-benar digunakan dengan baik.
Memberikan uang saku kepada anak penting dilakukan karena anak belum memiliki penghasilan sendiri. Uang saku akan menjadi alat bagi orang tua untuk mendidik anak cara mengelola keuangan sejak dini.
Dengan menerima uang saku, anak-anak belajar tentang nilai uang, perencanaan anggaran, dan pengeluaran. Selain itu, uang saku menjadi sarana pembelajaran dimana anak dapat memahami pentingnya menabung untuk kebutuhan atau keinginan mereka.
Selain mendukung anak dari segi finansial, uang jajan juga berperan dalam membangun rasa tanggung jawab terhadap uang. Ketika anak diberi kebebasan untuk mengelola uang saku, mereka akan belajar membuat keputusan yang berkaitan dengan keuangan.
Didampingi oleh orang tua, anak akan memahami konsekuensi dari keputusan keuangan yang mereka buat. Jadi, orang tua tidak hanya membantu secara materi, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab dalam mengelola keuangan di masa depan.
Memberikan uang saku kepada anak memiliki banyak manfaat penting yang bisa mendukung perkembangan mereka. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa anak terima saat dia belajar mengelola keuangan lebih dini:
Dengan adanya uang jajan, anak akan belajar untuk mandiri dalam mengambil keputusan sehari-hari, termasuk mengatur keuangan mereka sendiri.
Anak belajar memahami konsep mengatur keuangan seperti merencanakan kegiatan belanja, mengatur pengeluaran, dan menabung sisa uang jajan.
Dengan menerima uang saku, anak mendapatkan pengetahuan tentang nilai keuangan seperti pentingnya mengelola uang dengan bijak dan menerapkan delayed gratification.
Saat orang tua memberikan uang saku pada anak, mereka akan belajar bertanggung jawab atas tindakan finansial mereka dan memahami bahwa setiap keputusan keuangan yang mereka buat memiliki konsekuensi.
Misalnya seperti menghabiskan semua uang saku yang diberikan untuk seminggu dalam waktu sehari berarti anak tidak bisa jajan di hari berikutnya.
Anak belajar memahami apa yang bisa mereka beli dan dapatkan dengan jumlah uang tertentu. Misalnya anak bisa membeli camilan dengan harga lebih murah dengan jumlah banyak bersama orang tua daripada membeli camilan setiap hari di warung.
Dukung anak berinteraksi dengan pedagang atau melakukan transaksi jual beli dengan uang jajan yang mereka miliki. Dengan begini, mereka akan paham bagaimana uang bekerja.
Heran sama manfaat yang satu ini? Ya, saat menerima uang saku dan memperoleh arahan yang tepat dari orang tua, anak belajar mengelola emosi dan kesabaran karena mereka harus menabung untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan.
Memiliki uang jajan yang terbatas mengajak anak untuk berhemat dan lebih menghargai uang yang mereka miliki.
Saat menerima uang saku, anak belajar mencari cara-cara inovatif untuk mengelola dan memanfaatkan uang yang mereka punya. Anak akan lebih kreatif dalam menggunakan uang.
Memberikan uang saku pada anak berarti anak menerima pengalaman hidup nyata yang berharga. Ini tidak hanya membantu anak dalam mengelola uang tapi juga membangun karakter menjadi lebih mandiri dan tanggung jawab.
Lalu, bagaimana cara menghitung uang saku yang pas untuk anak supaya tidak kekurangan tapi juga tidak berlebihan? Simak cara-caranya di bawah ini.
Menentukan uang saku anak yang pas membutuhkan beberapa cara. Agar orang tua bisa mengatur uang saku sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuangan keluarga, ikuti 7 cara menentukan uang saku anak berikut ini:
Untuk menentukan uang saku yang pas untuk anak, Moms bisa melakukan riset untuk mengetahui rata-rata uang saku yang diterima anak-anak seusia mereka. Moms, juga bisa melihat tingkat kepadatan kegiatan, aktivitas, dan kisaran harga di kantin sekolah anak.
Agar anak lebih memahami manfaat dan kegunaan uang saku yang mereka terima, ajak anak untuk mengelola uang jajan termasuk dengan menjelaskan fungsi uang jajan untuk beli cemilan tambahan ataupun transportasi.
Selama menentukan jumlah uang saku anak, sesuaikan dengan karakter dan kepribadian anak karena ini akan memengaruhi cara mereka menggunakan uang. Apakah Moms sebaiknya memberikan uang saku harian, mingguan, atau bulanan.
Saat mau mengatur uang saku anak, perhatikan dan pertimbangan kebutuhan spesifik anak dari jadwal sekolah sampai aktivitas dan kegiatan harian mereka. Anak mungkin membutuhkan uang tambahan untuk makan siang, camilan, hingga transportasi.
Ajak anak untuk turut terlibat dalam menentukan uang saku yang mereka terima. Cara ini akan meningkatkan pemahaman anak dan rasa keterlibatan anak dalam menyusun anggaran uang jajan.
Agar keuangan keluarga tetap stabil dan anak tetap memperoleh uang saku, sesuaikan jumlah uang jajan dengan kondisi keuangan keluarga. Apabila anak tidak terlalu membutuhkan uang jajan, Moms bisa menggunakan uang tersebut untuk tabungan anak di masa depan.
Ingin tahu cara memilih tabungan anak yang menguntungkan dan sesuai dengan kebutuhan mereka kedepannya? Moms bisa pelajari cara memilih tabungan anak yang tepat disini.
Biasakan untuk memberikan uang saku anak secara teratur dan tepat waktu. Hindari kebiasaan memberikan uang saku lebih awal ataupun terlambat agar anak belajar disiplin.
Selain 7 cara menentukan uang saku anak di atas, ajarkan anak untuk menabung dengan sebagian uang saku yang mereka terima. Kebiasaan ini akan membantu anak memahami pentingnya menyimpan uang saku untuk kebutuhan masa depan.
Memberikan uang saku untuk anak menjadi bagian penting dalam pendidikan finansial dan juga pertumbuhan anak. Moms perlu memperhatikan beberapa tips agar anak bisa mengelola uang jajan dengan bijak dan hemat.
Di bawah ini adalah beberapa tips menghitung uang saku anak agar sesuai dan pas dengan kebutuhan masing-masing anak:
Setelah menetapkan uang jajan anak, ajak anak untuk menggunakan uang untuk ditabung. Moms bisa memberikan celengan atau membuka rekening tabungan khusus untuk anak.
Sudah punya rekening tabungan anak tapi kesusahan melacak transaksi? Pastikan Moms menghubungkan tabungan dengan aplikasi kelola keuangan pribadi FINETIKS, GRATIS di Google Play ataupun App Store!
Rasakan kemudahan dalam memantau dan mengembangkan uang saku anak, download aplikasi manajemen keuangan yang aman dan terpercaya sekarang!