Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan memiliki bekal yang cukup untuk perjalanannya. Ibadah haji adalah kewajiban sekali seumur hidup bagi yang mampu, sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Qur’an:
"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah" (QS. Ali Imran: 97).
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa menunaikan haji dengan tidak melakukan rafats (perkataan dan perbuatan keji) dan tidak berbuat fasik, maka ia akan kembali seperti pada hari ketika ia dilahirkan oleh ibunya" (HR. Bukhari dan Muslim).
Untuk memahami ibadah ini dengan baik, calon jamaah haji harus memahami rukun haji secara lengkap. Artikel ini akan mengupas secara rinci mengenai rukun haji, syarat-syaratnya, jenis-jenis haji, hingga persiapan fisik dan mental yang diperlukan. Memahami rukun haji sangat penting karena menjadi dasar pelaksanaan haji yang sah dan diterima.
Rukun haji adalah serangkaian amalan yang wajib dilaksanakan secara sempurna dan berurutan dalam ibadah haji. Rukun-rukun ini menjadi pondasi utama dalam pelaksanaan haji, dan jika salah satu rukun tidak dilakukan atau tidak sempurna, maka ibadah haji dianggap tidak sah.
Rukun haji berfungsi sebagai panduan bagi jamaah dalam melaksanakan ibadah haji sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Secara umum, terdapat enam rukun haji yang wajib dilakukan oleh setiap jamaah. Keenam rukun ini merupakan urutan langkah yang harus dijalankan agar haji dianggap sah dan diterima oleh Allah SWT.
Ihram adalah niat untuk memulai ibadah haji atau umrah dengan cara mengenakan pakaian ihram dan mengucapkan niat. Ihram juga menandakan masuknya jamaah dalam kondisi suci dan mengharuskan meninggalkan segala larangan ihram, seperti memakai wewangian, memotong rambut, atau berburu. Jamaah mulai ihram dari miqat, yaitu tempat yang telah ditentukan untuk memulai haji.
Wukuf adalah kegiatan berdiam di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, mulai dari waktu zuhur hingga terbenam matahari. Wukuf merupakan puncak dari ibadah haji. Rasulullah SAW bersabda: "Haji adalah wukuf di Arafah" (HR. Tirmidzi).
Selama wukuf, jamaah dianjurkan memperbanyak doa, dzikir, serta memohon ampun kepada Allah.
Tawaf ifadah adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali setelah jamaah selesai melaksanakan wukuf di Arafah. Tawaf ini merupakan salah satu rukun haji yang sangat penting dan tidak boleh ditinggalkan. Setiap putaran dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di tempat yang sama.
Sa’i adalah berlari-lari kecil sebanyak tujuh kali antara Bukit Safa dan Marwah. Ibadah ini mengenang perjuangan Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, yang berlari-lari mencari air untuk putranya, Ismail AS. Sa’i dilakukan setelah tawaf ifadah.
Setelah selesai melaksanakan sa’i, jamaah diwajibkan melakukan tahallul, yaitu memotong sebagian rambut bagi laki-laki dan mencukur sebagian rambut bagi perempuan. Tahallul menandakan jamaah telah keluar dari larangan ihram dan diperbolehkan melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang.
Rukun terakhir adalah tertib, yaitu melaksanakan semua rukun haji sesuai urutan yang telah ditetapkan tanpa ada yang tertinggal.
Pelaksanaan haji dibagi menjadi tiga jenis, yang masing-masing memiliki tata cara berbeda. Berikut ini adalah jenis-jenis haji:
Haji Tamattu’ adalah pelaksanaan ibadah umrah terlebih dahulu, kemudian melaksanakan haji pada waktu yang sama dalam satu musim haji. Jamaah melaksanakan umrah terlebih dahulu dengan ihram, setelah itu mereka boleh tahallul dan menunggu hingga tanggal 8 Dzulhijjah untuk memulai ibadah haji.
Haji Qiran adalah melaksanakan haji dan umrah secara bersamaan dalam satu niat dan satu ihram. Jamaah tidak melakukan tahallul setelah umrah, melainkan langsung melanjutkan ke rangkaian ibadah haji.
Haji Ifrad adalah melaksanakan ibadah haji saja, tanpa umrah. Jamaah langsung berniat ihram untuk haji dan melaksanakan semua rukun haji tanpa mendahului dengan umrah.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon jamaah haji. Syarat-syarat ini menentukan apakah seseorang wajib melaksanakan haji atau tidak:
Haji hanya diwajibkan bagi orang yang beragama Islam. Non-Muslim tidak berkewajiban untuk menunaikan ibadah haji.
Calon jamaah haji harus sudah mencapai usia dewasa atau baligh. Anak-anak yang ikut serta dalam haji dianggap sunnah dan tidak menggugurkan kewajiban haji di masa dewasa.
Haji diwajibkan bagi mereka yang berakal sehat. Orang yang tidak waras atau hilang ingatan tidak diwajibkan melaksanakan ibadah haji.
Pada masa dahulu, perbudakan masih ada, dan syarat ini mengharuskan jamaah untuk berstatus merdeka. Di era modern, syarat ini tidak lagi relevan karena perbudakan telah dihapuskan.
Calon jamaah harus mampu secara fisik dan finansial untuk menunaikan ibadah haji. Mampu di sini berarti memiliki bekal yang cukup untuk perjalanan dan biaya selama haji.
Perempuan yang hendak menunaikan haji harus didampingi oleh mahram (suami, saudara laki-laki, atau ayah) kecuali dalam kondisi tertentu.
Anda kesulitan membedakan antara haji dan umrah? Anda bisa membaca selengkapnya melalui artikel berikut ini: Panduan Lengkap Antara Haji dan Umrah.
Untuk menunaikan ibadah haji dengan baik, calon jamaah perlu melakukan beberapa persiapan, baik fisik, mental, maupun spiritual. Berikut adalah panduan yang dapat membantu:
Manasik haji adalah simulasi pelaksanaan ibadah haji yang diajarkan oleh pembimbing haji sebelum keberangkatan. Manasik ini sangat penting untuk memastikan jamaah memahami tata cara pelaksanaan haji dengan benar.
Sebelum berangkat, perbanyak ibadah seperti shalat, puasa, membaca Al-Qur'an, dan dzikir untuk mempersiapkan mental dan spiritual.
Kondisi fisik harus dalam keadaan baik sebelum berangkat, karena ibadah haji memerlukan tenaga yang besar. Pastikan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan mengikuti vaksinasi yang diwajibkan.
Latihan fisik yang ringan, seperti berjalan kaki atau jogging, dapat membantu mempersiapkan tubuh untuk rangkaian ibadah haji yang membutuhkan stamina.
Siapkan perlengkapan yang diperlukan selama perjalanan haji, seperti pakaian ihram, alat kebersihan, obat-obatan pribadi, dan dokumen penting.
Pastikan untuk membawa uang yang cukup guna memenuhi kebutuhan selama berada di Tanah Suci, termasuk untuk transportasi dan konsumsi.
Ibadah haji memiliki berbagai keutamaan, di antaranya:
Selain persiapan fisik, persiapan mental juga sangat penting bagi calon jamaah haji. Berikut adalah beberapa tips untuk persiapan mental:
Niatkan ibadah haji semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah SWT, bukan untuk pujian atau pengakuan dari orang lain.
Pelaksanaan haji seringkali dihadapkan dengan berbagai ujian, seperti kepadatan jamaah dan cuaca yang ekstrem. Oleh karena itu, sabar dan tawakal adalah kunci untuk menjalani ibadah haji dengan tenang.
Sebelum berangkat, calon jamaah sebaiknya memperdalam ilmu agama, terutama yang berkaitan dengan tata cara ibadah haji. Ini akan memudahkan jamaah dalam menjalankan rangkaian ibadah dengan khusyuk.
Anak-anak boleh ikut melaksanakan haji, namun haji tersebut tidak menggugurkan kewajiban haji ketika ia dewasa.
Jika terlewat salah satu rukun haji, maka ibadah haji menjadi tidak sah dan harus diulang pada tahun berikutnya.
Pastikan untuk mengonsumsi makanan sehat, minum air yang cukup, dan istirahat yang cukup selama pelaksanaan ibadah haji.
Berikut adalah beberapa doa yang dibaca selama pelaksanaan ibadah haji:
"Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik."
"Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa 'adzaaban naar."
Di antara Safa dan Marwah, baca: "Inna Shafa wal Marwata min Sya’aairillah."
Rukun haji merupakan bagian yang sangat penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Dengan memahami dan melaksanakan rukun-rukun ini secara sempurna, calon jamaah dapat menjalankan haji sesuai dengan tuntunan Islam dan meraih pahala yang besar.
Selain rukun haji, calon jamaah juga harus mempersiapkan fisik dan mental sebelum berangkat, agar ibadah dapat berjalan lancar dan khusyuk. Semoga panduan ini bermanfaat bagi para calon jamaah yang berencana menunaikan ibadah haji.
Ingin menunaikan ibadah haji? Anda bisa mulai mempersiapkan fisik, mental, hingga keuangan Anda dari sekarang, terutama jika Anda ingin melakukan Haji Qiran.
Mulailah menyisihkan dan menabung uang Anda dari sekarang dan catat semua transaksi keuangan Anda di aplikasi FINETIKS. Tersedia di Google Play dan App Store, Anda bisa download sekarang, GRATIS!