Pernah dengar istilah kembang desa? Itu artinya ada gadis yang diakui warga tercantik di desa tersebut. Nah, kalau kembang desa dari BPS lain lagi. Nama istilah dari BPS adalah Desa Cantik. Tunggu dulu, Desa Cantik yang dimaksud BPS adalah program peningkatan kompetensi aparat desa dalam pengelolaan dan pemanfaatan data.
Desa Cantik sendiri adalah singkatan dari Desa Cinta Statistik (Cantik). Jadi, program si Cantik dari Badan Pusat Statistik (BPS) awalnya adalah dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Di sana ada Program Pembinaan Desa Cantik pada 20 desa di 10 kabupaten/ kota.
Gimana cara kerjanya? Kalau merujuk situs diskominfo kaltimprov, program desa cantik dari BPS adalah dengan membentuk komunitas statistik desa, sehingga perencanaan pembangunan lebih tepat sasaran karena semuanya berdasarkan data dan fakta yang memang terjadi di desa tersebut. Lebih akurat kan?
Ide awal desa cantik yang dijalankan oleh BPS adalah keinginan mewujudkan pembangunan Indonesia secara adil dan merata. Hal ini juga ditegaskan sama Presiden Joko Widodo saat peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92, 28 Oktober 2020, kok! Presiden ingin menguatkan kalau pembangunan Indonesia harus dari pinggiran, baik dari desa, pulau terdepan hingga perbatasan.
Dari situlah, desa cantik menjadi program percepatan yang tujuannya meningkatkan kapasitas desa untuk memenuhi kebutuhan data dan potensi apa yang bisa berkembang di desa tersebut, terutama untuk mengentaskan kemiskinan. Program ini juga diatur dalam Undang-Undang dan Peraturan Presiden, lho.
Sebenarnya, program pembinaan Desa Cantik sudah berjalan sejak 2021. Saat itu, sudah ada 100 desa utama dan 177 desa tambahan dari program ini. Banyak juga kan! Angka tersebut meningkat pada 2022 yang jumlahnya menjadi 508 sampel desa utama dan 539 sampel desa tambahan yang tersebar di 514 kabupaten dan kota.
Apa saja kriteria BPS sehingga bisa terpilih menjadi bagian program yang namanya adalah desa Cantik?
Baca Juga: Bingung Habis Lulus SMA Kerja Apa? Ya, Jawabannya Jadi Simitra BPS
Enggak hanya itu, ada juga beberapa langkah nyata yang telah dilakukan oleh desa dalam rangka mengimplementasikan pembinaan Desa Cantik.
Kalau itu semua sudah berjalan, selanjutnya BPS melakukan pendekatan kepada desa-desa terpilih untuk membentuk agen-agen statistik pada level desa. Salah satunya dengan melakukan identifikasi kebutuhan data dalam program prioritas yang akan dilakukan oleh desa. Harapannya bisa menumbuhkan kesadaran pentingnya data statistik, tetapi harus diiringi juga dengan manajemen data yang rapi, mudah dipahami, dan tepat untuk penggunaan dana desa yang efektif dan efisien.
Untuk mewujudkan itu semua, harus ada dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak, terutama dari Pemerintah Daerah, perangkat desa, hingga masyarakat terutama para generasi muda desa yang bisa membuat data menjadi menarik untuk dibaca! Seru ya, guys!