Dalam dunia investasi, istilah yield sering kali muncul sebagai indikator penting dalam mengukur hasil dari investasi yang dilakukan. Namun, bagi sebagian orang, terutama yang baru mengenal dunia investasi, pengertian dan perhitungan yield bisa jadi membingungkan. Artikel ini akan memberikan penjelasan lengkap mengenai apa itu yield, jenis-jenisnya, serta cara menghitung yield yang dapat digunakan oleh investor untuk menilai potensi keuntungan investasi.
Yield adalah istilah yang merujuk pada hasil atau imbal hasil yang diperoleh dari suatu investasi, biasanya dihitung dalam bentuk persentase. Yield memberikan gambaran tentang seberapa besar keuntungan atau pendapatan yang bisa didapatkan oleh seorang investor dari investasi tertentu dalam periode waktu tertentu.
Secara sederhana, yield bisa dianggap sebagai rasio yang menggambarkan return (hasil) investasi yang dihasilkan dibandingkan dengan biaya atau nilai investasi yang dikeluarkan. Dalam investasi, yield biasanya diperoleh dari bunga, dividen, atau keuntungan lainnya yang berasal dari instrumen investasi yang dimiliki.
Terdapat berbagai jenis yield yang digunakan dalam dunia investasi, masing-masing dengan cara perhitungan yang berbeda. Berikut adalah jenis-jenis yield yang umum digunakan:
Yield dividen merujuk pada imbal hasil yang diperoleh dari pembagian dividen oleh perusahaan kepada pemegang saham. Jenis yield ini sangat relevan bagi para investor saham yang mengharapkan pendapatan pasif berupa dividen.
Cara Menghitung Yield Dividen:
Yield Dividen = (Dividen Per Lembar Saham / Harga Saham) x 100%
Misalnya, jika perusahaan memberikan dividen sebesar Rp 5.000 per lembar saham dan harga saham saat ini adalah Rp 50.000, maka yield dividen adalah:
Yield Dividen = (5.000 / 50.000) x 100% = 10%
Dengan kata lain, investor akan mendapatkan imbal hasil 10% dari dividen yang diterima dibandingkan dengan harga saham yang dibayar.
Yield obligasi adalah tingkat pengembalian yang diterima oleh pemegang obligasi. Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan, dan pemegang obligasi akan menerima bunga yang dibayarkan secara periodik.
Cara Menghitung Yield Obligasi:
Yield Obligasi = (Bunga Tahunan / Harga Pasar Obligasi) x 100%
Sebagai contoh, jika sebuah obligasi membayar bunga tahunan sebesar Rp 1.000.000 dan harga pasar obligasi saat ini adalah Rp 10.000.000, maka yield obligasi adalah:
Yield Obligasi = (1.000.000 / 10.000.000) x 100% = 10%
Ini berarti bahwa pemegang obligasi mendapatkan hasil 10% dari bunga tahunan dibandingkan dengan harga pasar obligasi tersebut.
Yield saham sering kali merujuk pada imbal hasil yang diperoleh dari keuntungan atau kenaikan harga saham. Yield saham juga bisa mencakup hasil dari dividen yang dibayarkan, meskipun lebih umum digunakan untuk menghitung potensi keuntungan dari apresiasi harga saham.
Cara Menghitung Yield Saham:
Yield Saham = (Harga Jual Saham - Harga Beli Saham + Dividen yang Diterima) / Harga Beli Saham x 100%
Misalnya, seorang investor membeli saham seharga Rp 100.000 dan menjualnya seharga Rp 120.000, serta menerima dividen Rp 5.000. Maka, yield sahamnya adalah:
Yield Saham = ((120.000 - 100.000 + 5.000) / 100.000) x 100% = 25%
Dengan demikian, investor mendapatkan hasil 25% dari kombinasi kenaikan harga saham dan dividen yang diterima.
Dalam investasi properti atau real estate, yield digunakan untuk mengukur imbal hasil yang diperoleh dari pendapatan sewa atau keuntungan jual beli properti.
Cara Menghitung Yield Real Estat:
Yield Real Estate = (Pendapatan Sewa Tahunan / Harga Properti) x 100%
Sebagai contoh, jika pendapatan sewa tahunan dari properti adalah Rp 12.000.000 dan harga properti tersebut adalah Rp 150.000.000, maka yield real estate adalah:
Yield Real Estate = (12.000.000 / 150.000.000) x 100% = 8%
Dengan demikian, investor properti memperoleh return sebesar 8% dari pendapatan sewa tahunan dibandingkan dengan nilai properti yang dimiliki.
Menghitung yield dari berbagai jenis investasi memang penting untuk mengevaluasi potensi keuntungan yang dapat diperoleh. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghitung yield:
Beberapa faktor dapat mempengaruhi tingkat yield dalam investasi, antara lain:
Di saat banyak lembaga keuangan lain menggempur dengan diskon besar agar masyarakat gemar berbelanja, Finetiks VIP Save hadir memberikan keuntungan lebih banyak justru agar masyarakat semakin semangat menabung. Cari tahu selengkapnya di artikel berikut ini: FINETIKS VIP Save: Dapat Untung dari Nabung Hingga 6.25% per Tahun
Memahami dan menghitung yield adalah langkah yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan investasi. Dengan mengetahui yield, investor dapat menentukan apakah suatu investasi memberikan keuntungan yang sesuai dengan harapan dan risiko yang mereka tanggung. Misalnya, seorang investor yang menginginkan pendapatan pasif yang stabil, seperti dari saham dengan dividen tinggi, dapat memilih investasi berdasarkan yield dividen yang tinggi. Sebaliknya, bagi investor yang mencari apresiasi harga saham, mereka akan lebih tertarik pada yield yang mencerminkan potensi keuntungan dari kenaikan harga saham.
Selain itu, yield juga berfungsi sebagai alat untuk membandingkan berbagai pilihan investasi. Dengan mengukur yield dari berbagai instrumen, investor dapat menilai mana yang menawarkan hasil terbaik, apakah itu saham, obligasi, real estat, atau instrumen lainnya. Perbandingan ini akan membantu investor memilih investasi yang paling menguntungkan, sesuai dengan tujuan keuangan mereka.
Namun, sangat penting untuk diingat bahwa meskipun yield memberikan indikasi tentang hasil yang bisa diperoleh, angka yield saja tidak cukup untuk membuat keputusan investasi yang bijak. Investor harus memperhatikan faktor risiko yang terkait dengan setiap jenis investasi. Sebagai contoh, obligasi dengan yield tinggi mungkin terlihat menarik, namun dapat berisiko lebih besar, terutama jika penerbit obligasi tersebut memiliki kualitas kredit yang rendah.
Tidak semua investasi dengan yield tinggi akan selalu menguntungkan. Terkadang, yield yang tinggi mencerminkan risiko yang lebih besar, seperti dalam hal obligasi korporasi dengan peringkat rendah atau saham perusahaan yang tidak stabil. Oleh karena itu, investor harus berhati-hati dalam menilai yield, selalu mempertimbangkan faktor risiko, dan memastikan bahwa investasi yang dipilih sesuai dengan profil risiko serta tujuan keuangan mereka.
Yield adalah konsep yang sangat penting dalam dunia investasi, karena membantu investor mengukur hasil yang diperoleh dari investasi mereka. Dengan memahami jenis-jenis yield, cara menghitungnya, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, investor dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memilih instrumen investasi. Yield bukan hanya soal angka, tetapi juga menjadi indikator seberapa baik suatu investasi dapat memberikan keuntungan yang diinginkan.
Jangan lupa untuk terus gunakan aplikasi kelola keuangan FINETIKS, tersedia di Google Play dan App Store, Anda bisa download sekarang secara GRATIS! Yuk, pantau terus perkembangan keuangan Anda.