Dalam dunia keuangan, istilah trading dan investasi sering digunakan secara bergantian. Namun, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam hal tujuan, strategi, dan tingkat risiko yang dihadapi.
Memahami perbedaan antara trading dan investasi penting sebelum memutuskan untuk terjun ke pasar keuangan.Artikel ini membahas secara mendalam perbedaan trading dan investasi, mulai dari pengertian, tujuan, hingga risiko dan keuntungan dari masing-masing aktivitas ini.
Trading
Trading adalah aktivitas jual beli aset keuangan dalam jangka waktu singkat, sering kali dalam hitungan detik atau menit. Trader bertujuan memanfaatkan fluktuasi harga untuk meraih keuntungan cepat. Trading umumnya dilakukan di pasar saham, forex, atau kripto, di mana pergerakan harga cenderung dinamis dan cepat berubah.
Investasi
Investasi adalah penempatan dana atau modal dalam aset dengan harapan nilai aset tersebut meningkat di masa depan. Tujuan investasi adalah mencapai tujuan keuangan jangka panjang, seperti pensiun, pendidikan anak, atau membeli properti. Investasi umumnya dilakukan dengan membeli saham, obligasi, atau properti, yang diharapkan memberikan hasil dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Trading dan investasi adalah dua pendekatan yang berbeda dalam mengelola aset keuangan, dan perbedaannya terletak pada berbagai aspek, seperti jangka waktu, tujuan, frekuensi transaksi, tingkat risiko, dan analisis yang digunakan.
Berikut penjelasan lebih rinci mengenai perbedaan utama antara keduanya:
Umumnya dilakukan dalam jangka waktu yang sangat singkat, bisa harian, mingguan, atau bahkan hitungan menit. Trader membeli dan menjual aset keuangan seperti saham, forex, atau mata uang kripto dengan cepat, tergantung pada pergerakan harga di pasar. Trader berusaha untuk memanfaatkan perubahan harga jangka pendek, sehingga keputusan jual-beli dibuat dengan cepat.
Dilakukan dalam jangka waktu yang lebih panjang, mulai dari beberapa bulan hingga beberapa tahun, bahkan puluhan tahun. Investor biasanya membeli aset dengan tujuan menyimpan dalam waktu lama untuk mendapatkan pertumbuhan nilai aset tersebut. Misalnya, investor membeli saham perusahaan yang diharapkan tumbuh dalam beberapa tahun, atau membeli properti dengan harapan nilainya meningkat dalam jangka panjang.
Tujuan utama trading adalah mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga aset dalam waktu singkat. Trader lebih fokus pada momentum pasar dan mencoba mengambil keuntungan dari kenaikan atau penurunan harga dalam jangka pendek. Oleh karena itu, profit yang dicari dalam trading lebih cepat dan biasanya berisiko lebih tinggi.
Investasi memiliki tujuan untuk membangun kekayaan dalam jangka panjang. Investor biasanya mengharapkan apresiasi nilai aset atau pendapatan pasif, seperti dividen dari saham atau bunga dari obligasi, seiring berjalannya waktu. Keuntungan yang didapatkan melalui investasi cenderung lebih stabil, tetapi membutuhkan waktu lebih lama untuk terwujud.
Frekuensi transaksi dalam trading sangat tinggi karena trader harus sering membeli dan menjual aset untuk memanfaatkan pergerakan harga yang cepat. Trader mungkin melakukan beberapa transaksi dalam sehari, tergantung pada strategi yang digunakan. Karena itu, trader harus terus memantau pasar dan membuat keputusan cepat berdasarkan pergerakan harga.
Frekuensi transaksi dalam investasi jauh lebih rendah dibandingkan trading. Investor cenderung membeli dan menyimpan aset selama bertahun-tahun, sehingga jarang melakukan transaksi. Investor hanya membeli aset ketika merasa harganya sesuai dengan analisis fundamental dan mungkin hanya menjual ketika mereka merasa telah mencapai tujuan finansial mereka atau ketika ada perubahan signifikan dalam kondisi pasar.
Trading cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi karena perubahan harga yang cepat dan tidak terduga. Trader dapat merugi dalam waktu singkat jika salah memprediksi arah pergerakan harga. Karena trading berfokus pada jangka pendek, pasar yang volatil dapat berdampak signifikan pada portofolio trader, dan ada kemungkinan kehilangan seluruh modal dalam satu transaksi jika tidak berhati-hati.
Investasi memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan trading karena pendekatan jangka panjang yang digunakan. Meskipun harga aset dapat mengalami fluktuasi dalam jangka pendek, investor yang sabar biasanya akan melihat pertumbuhan aset seiring waktu, terutama jika mereka memilih aset yang solid secara fundamental. Namun, risiko tetap ada, terutama jika investor tidak melakukan diversifikasi atau jika pasar mengalami krisis ekonomi.
Trader lebih sering menggunakan analisis teknikal, yaitu metode yang mempelajari pergerakan harga dan volume perdagangan di pasar menggunakan grafik, pola, dan indikator teknikal. Analisis teknikal membantu trader dalam memprediksi pergerakan harga jangka pendek dan menentukan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual aset.
Investor cenderung menggunakan analisis fundamental untuk menilai nilai intrinsik aset. Mereka menganalisis laporan keuangan, kinerja perusahaan, prospek industri, dan kondisi ekonomi secara keseluruhan untuk menentukan apakah aset layak dibeli dan disimpan dalam jangka panjang. Analisis fundamental membantu investor memilih aset yang memiliki potensi pertumbuhan di masa depan.
Dalam trading, pendekatan yang digunakan lebih agresif. Trader sering kali memanfaatkan volatilitas pasar untuk menghasilkan keuntungan dalam waktu singkat. Mereka mengambil risiko besar dan harus cepat dalam membuat keputusan untuk membeli atau menjual.
Pendekatan dalam investasi lebih pasif dan konservatif. Investor tidak terlalu memperhatikan fluktuasi harga jangka pendek, melainkan berfokus pada nilai jangka panjang. Pendekatan ini lebih bersifat buy and hold, di mana investor membeli aset yang diyakini akan naik nilainya dalam beberapa tahun ke depan.
Trading membutuhkan komitmen waktu yang lebih besar karena trader harus terus memantau pergerakan pasar dan membuat keputusan cepat. Trader sering kali perlu mempelajari strategi yang kompleks, alat analisis teknikal, dan pola pasar agar dapat mengoptimalkan keuntungan dari fluktuasi harga.
Investasi lebih cocok untuk mereka yang tidak memiliki banyak waktu untuk memantau pasar secara terus-menerus. Investor bisa membeli aset dan mengelola portofolio mereka dalam waktu yang lebih santai. Karena strategi yang digunakan lebih panjang, investor tidak perlu memantau harga setiap saat, cukup memastikan kondisi fundamental yang mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Risiko: Risiko dalam trading sangat tinggi. Harga aset dapat berubah dalam hitungan detik, dan fluktuasi tajam sering kali membuat trader mengalami kerugian besar jika tidak cermat dalam memprediksi arah pasar.
Keuntungan: Potensi keuntungan trading juga besar. Dengan pergerakan harga yang cepat, trader yang berhasil memanfaatkan momen bisa mendapatkan profit signifikan dalam waktu singkat. Namun, ini memerlukan keterampilan dan pemahaman pasar yang mendalam.
Risiko: Risiko dalam investasi lebih rendah dibandingkan trading, namun tetap ada kemungkinan kerugian. Dalam investasi jangka panjang, risiko sering kali terkait dengan fluktuasi pasar yang lebih stabil. Dengan diversifikasi portofolio, risiko dapat dikelola lebih baik.
Keuntungan: Keuntungan investasi lebih stabil dan bersifat jangka panjang. Kenaikan harga saham, properti, atau obligasi dari waktu ke waktu memberikan hasil yang lebih konsisten, meskipun tidak secepat trading.
Baca lebih lanjut mengenai investasi selengkapnya disini: Investasi Jadi Kunci Kebebasan Finansial untuk Anda.
Beberapa instrumen investasi yang sering dipilih oleh investor adalah:
Baik trading maupun investasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pilihan antara keduanya sangat bergantung pada tujuan keuangan, profil risiko, serta pengetahuan Anda.
Jika Anda menginginkan keuntungan jangka pendek dan memiliki toleransi risiko yang tinggi, trading mungkin menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda lebih fokus pada pertumbuhan kekayaan dalam jangka panjang dan ingin mengurangi risiko, maka investasi adalah langkah yang lebih bijaksana.
Ingin melaukan investasi secara rutin? Atur pengingat agar Anda bisa melakukan investasi secara rutin sekarang dengan bantuan aplikasi kelola keuangan FINETIKS! Tersedia di Google Play dan App Store, GRATS.