jenis-jenis deposito

Mengenal Jenis-Jenis Deposito dan Tips Memilih yang Tepat

Karin Hidayat
Karin Hidayat
April 16, 2025
Mengenal Jenis-Jenis Deposito dan Tips Memilih yang Tepat

Deposito jadi salah satu instrumen investasi yang cukup populer di Indonesia. Alasannya sederhana, risikonya cenderung rendah dan keuntungannya bisa lebih tinggi dari tabungan bank biasa, serta prosesnya yang terbilang nggak terlalu sulit. Tapi, tahukah kamu kalau sebenarnya ada beberapa jenis-jenis deposito yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan tujuan keuanganmu?

Nah, di artikel ini kita akan bahas tuntas tentang jenis-jenis deposito, keuntungan dan kekurangannya, cara memilih bunga deposito terbaik dari bank swasta maupun BUMN, serta keuntungan dari deposito yang dilengkapi asuransi. Yuk, kita mulai!

Deposito Adalah?

Sebelum masuk ke jenis-jenis deposito, kita pahami dulu konsep dasar dari deposito. Deposito adalah produk simpanan bank di mana kamu menyimpan dana dalam jangka waktu tertentu, dan akan mendapatkan bunga sesuai tenor (jangka waktu) yang dipilih. Uangnya tidak bisa diambil sewaktu-waktu seperti tabungan biasa, tapi justru karena "mengendap", bunganya jadi lebih tinggi.

Tenor deposito biasanya mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan atau lebih. Semakin lama kamu menyimpan, semakin besar bunga yang bisa didapat.

Jenis-Jenis Deposito yang Perlu Kamu Tahu

Nah, ini dia pembahasan utama kita. Ternyata, deposito nggak cuma satu macam, lho. Ada beberapa jenis deposito yang bisa kamu pilih berdasarkan kebutuhan:

  1. Deposito Berjangka. 

Ini jenis deposito yang paling umum dan banyak digunakan. Kamu menyetor dana dengan jangka waktu tertentu dan akan menerima bunga saat jatuh tempo. Dana baru bisa dicairkan saat tenor berakhir, kalau ditarik lebih awal biasanya kena penalti. Cocok untuk kamu yang punya dana idle dan ingin investasi aman tanpa terlalu repot.

  1. Deposito On Call. 

Jenis deposito ini cocok untuk simpanan dalam jumlah besar, biasanya minimal Rp50 juta atau bahkan lebih. Tenornya sangat pendek, bisa harian (misalnya 7 hari) dan cocok untuk kamu yang butuh fleksibilitas. Cocok untuk para pemilik usaha atau institusi dengan dana besar yang ingin bunga lebih tinggi dari tabungan sambil tetap punya likuiditas tinggi.

  1. Deposito Automatic Roll Over (ARO)

Kalau kamu nggak mau repot memperpanjang deposito tiap kali jatuh tempo, pilih yang ARO. Dengan sistem ini, dana deposito akan otomatis diperpanjang dengan tenor dan bunga yang sama, kecuali kamu memberikan instruksi untuk mencairkan. Cocok untuk kamu yang ingin menyimpan dana dalam jangka panjang tanpa ribet.

  1. Deposito Syariah. 

Buat kamu yang menghindari riba, deposito syariah bisa jadi pilihan. Bunga diganti dengan sistem bagi hasil (nisbah) sesuai kesepakatan. Dana kamu juga akan dikelola sesuai prinsip syariah. Cocok untuk kamu yang ingin berinvestasi sesuai prinsip keuangan Islam.

  1. Deposito Valas (Valuta Asing)

Kalau kamu punya penghasilan dalam mata uang asing, seperti USD, EUR, atau SGD, bisa pertimbangkan deposito valas. Kamu menyimpan dana dalam mata uang asing dan bunga yang didapat pun dalam mata uang tersebut. Cocok untuk para pekerja luar negeri (PMI), investor global, atau pebisnis dengan transaksi internasional.

Bunga Deposito Terbaik Bank Swasta dan BUMN: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Setiap bank menawarkan suku bunga deposito yang berbeda-beda. Umumnya, bank swasta seperti Bank BCA, Bank Victoria, dan lain-lain sering kali memberikan bunga lebih tinggi dibanding bank BUMN. Namun, ini bukan patokan mutlak, ya.

Bank BUMN, contohnya Bank Mandiri, Bank BRI, dan lain-lain biasanya menawarkan bunga yang stabil, dengan tingkat keamanan lebih tinggi karena berada di bawah pengawasan langsung negara. Cocok buat kamu yang lebih konservatif dan mengutamakan jaminan keamanan.

Bank Swasta, di sisi lain, cenderung lebih fleksibel dan kompetitif dalam memberikan bunga. Banyak dari mereka menawarkan bunga deposito terbaik, terutama untuk jangka waktu menengah hingga panjang.

Tips memilih bunga terbaik:

  • Bandingkan suku bunga antar bank.
  • Perhatikan syarat minimum dana dan tenor.
  • Pertimbangkan juga biaya penalti jika dana dicairkan lebih awal.
  • Pastikan bank tempat kamu menyimpan terdaftar dan diawasi OJK serta dijamin oleh LPS.

Kenapa Deposito dengan Asuransi Patut Dipertimbangkan?

Tahukah kamu bahwa sekarang ada juga deposito dengan asuransi? Ini adalah produk gabungan antara simpanan deposito dan perlindungan asuransi jiwa. Jadi, selain bunga, kamu juga mendapatkan manfaat tambahan berupa perlindungan finansial jika terjadi risiko pada pemilik deposito.

Beberapa keunggulan deposito jenis ini:

  • Memberikan ketenangan ekstra bagi keluarga karena ada perlindungan asuransi.
  • Biasanya cocok untuk perencanaan keuangan jangka menengah.
  • Bunga tetap kompetitif meskipun ada tambahan proteksi.

Namun, perlu diperhatikan juga biaya-biaya tersembunyi atau potongan premi yang bisa mengurangi keuntungan deposito. Jadi, pastikan kamu baca dengan teliti sebelum memilih produk ini.

Tips Memilih Jenis Deposito yang Sesuai Kebutuhan

Karena banyaknya pilihan, kamu mungkin bingung mau pilih yang mana. Tenang, berikut beberapa tips sederhana untuk membantu kamu memilih jenis deposito yang tepat:

  1. Tentukan Tujuan Keuanganmu. Apakah untuk dana darurat, rencana liburan, pendidikan anak, atau hanya sekadar menyimpan dana idle? Tujuan ini akan menentukan tenor dan jenis deposito yang paling pas.
  2. Perhatikan Jumlah Dana yang Kamu Miliki. Beberapa jenis deposito seperti on call atau deposito valas butuh dana besar. Kalau kamu punya dana terbatas, pilih deposito berjangka biasa.
  3. Cek Bunga dan Keamanannya. Selalu bandingkan bunga dari beberapa bank. Pilih yang paling optimal, bukan cuma yang paling tinggi. Pastikan juga bank-nya terpercaya.
  4. Pertimbangkan ARO atau Tidak, Kalau kamu nggak mau ribet, deposito ARO bisa jadi solusi. Tapi, pastikan kamu tahu kapan dana akan cair supaya nggak terlewat.
  5. Cek Apakah Dilengkapi Asuransi. Kalau kamu ingin tambahan perlindungan, deposito dengan asuransi bisa jadi opsi menarik.

Risiko dan Hal yang Harus Diwaspadai

Meski termasuk investasi berisiko rendah, bukan berarti deposito bebas risiko. Beberapa hal ini harus kamu waspadai:

  • Risiko inflasi: Nilai bunga bisa kalah dengan inflasi tahunan, jadi keuntunganmu bisa terasa lebih kecil dalam jangka panjang.
  • Risiko penalti: Kalau dana dicairkan sebelum jatuh tempo, kamu bisa kena denda atau kehilangan bunga.
  • Bank tidak terdaftar di LPS: Pastikan bank tempat kamu menyimpan dana tercatat di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), agar dana kamu tetap aman meski terjadi hal yang tidak diinginkan pada bank tersebut.

Jenis-jenis deposito ternyata cukup beragam dan masing-masing punya keunggulan sendiri. Dari deposito berjangka yang simpel, hingga deposito dengan asuransi yang memberi proteksi ekstra, semuanya bisa jadi pilihan tergantung kebutuhan kamu.

Bagi kamu yang mencari pendapatan pasif sebagai tambahan bulanan tanpa terikat, kamu bisa coba FINETIKS VIP Save yang memberikan imbal hasil hingga 6,25% per tahun dan tabungan kamu tidak dikunci. Bunga dihitung dari tabungan harian-mu. Gak cuma itu, kamu juga otomatis mendapatkan gratis asuransi kecelakaan pribadi hingga 5 kali rata-rata saldo harian di bulan sebelumnya.

Aplikasi kelola keuangan FINETIKS sekarang memiliki tabungan FINETIKS VIP Save! Tersedia GRATIS di Google Play dan App Store. Download sekarang yuk!

Finetiks blog mascot
Butuh bantuan untuk tetap mengontrol pengeluaran Anda? Yuk, periksa aplikasi perencana keuangan gratis kami, FINETIKS. Temukan cara terbaik untuk melacak semua pengeluaran dan tabungan Anda di satu tempat saja!

Langganan newsletter FINETIKS sekarang dan dapatkan notifikasi untuk setiap inspirasi baru tentang keuangan!
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Artikel Terkini