Tertarik belajar tentang investasi tetapi tidak tahu harus mulai dari mana? Untungnya, di FINETIKS, kami hadir untuk mengajari kamu dasar-dasar investasi dan risiko yang terlibat. Setiap orang memiliki definisi tujuan keuangan mereka sendiri, tetapi seseorang tidak dapat begitu saja bergantung pada tabungan mereka karena nilainya akan terus menurun setiap kali inflasi naik. Investasi akan membuat uang bekerja untuk kamu - bukan sebaliknya.
Seiring dengan meningkatnya minat generasi Milenial dan Gen Z dalam berinvestasi, mereka harus menyadari pentingnya investasi untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Komunitas kami percaya bahwa setiap orang dapat dan mampu berinvestasi terlepas dari status keuangan kamu saat ini. Jika Kamu ingin mulai berinvestasi, berikut adalah 6 tips investasi yang harus diketahui dan dipraktikkan oleh semua pemula!
Sebelum memasuki dunia investasi, kamu harus tahu risiko yang terlibat. Semakin tinggi keuntungan atau pendapatan yang diperoleh dari investasi, maka akan semakin tinggi pula risiko yang kamu dapat dari berinvestasi. Risiko dalam berinvestasi mencakup kemungkinan kehilangan sebagian atau seluruh uang yang telah kamu investasikan. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari dan memahami risiko dari setiap instrumen investasi yang kamu pilih untuk berinvestasi.
Bahkan investor yang tidak berpengalaman pun dapat menentukan jenis produk yang tepat dengan mengetahui profil risiko dan perilaku belanja mereka. Profil risiko akan membantu memilih instrumen dan produk investasi yang sesuai dengan karakteristik kamu.
Jika kamu belum melompat, tunggu apa lagi? Dengan asumsi kamu merasa nyaman untuk mengambil risiko dengan uang, mungkin sekarang saat yang tepat untuk mulai berinvestasi. Itu selalu lebih baik untuk memulai lebih awal daripada menunda pertumbuhan potensial yang dapat kamu capai. Jika Kamu ingin memaksimalkan perjalanan investasi, ada baiknya membiarkan FOMO kamu mengambil alih keinginan untuk berinvestasi. Semakin awal kamu memulai, semakin cepat uang kamu bisa tumbuh.
Sebagai contoh, kamu membeli saham pada tahun 2022 seharga Rp10.000.000 dan mendapatkan 100 unit. Ingat 1 unit = Rp100.000. Saham adalah investasi jangka panjang sehingga kamu perlu menahannya setidaknya selama 2-3 tahun tetapi itu pun masih terlalu pendek. Seiring pertumbuhan perusahaan, harga sahamnya akan naik hingga suatu saat kamu mungkin bisa menjualnya dengan harga Rp150.000 per unit. Kemudian, jika kamu memutuskan untuk menjual semua saham, kamu bisa mendapatkan kembali Rp15.000.000, artinya kamu untung Rp5.000.000.
Jadi konsep investasi pada dasarnya adalah mencoba untuk mengalahkan keuntungan yang kamu dapatkan dari bunga bank biasa, dan jika kamu berinvestasi dalam saham atau properti, kamu berpotensi mendapatkan lebih banyak daripada menyimpan uang di bank. Sekarang mengerti mengapa orang tua selalu menyarankan anak muda untuk mulai berinvestasi sejak dini?
Baca lebih lanjut: Apa itu Financial Planning?
Sebelum memulai perjalanan investasi, sangat penting untuk memikirkan apa yang ingin kamu investasikan. Jenis investasi apa yang ingin kamu sertakan dalam portofolio dan apa tujuannya? Ini akan tergantung pada sikap kamu terhadap risiko seperti yang dijelaskan sebelumnya. Jika kamu berhati-hati dan ingin meminimalkan potensi risiko, maka kamu bisa berinvestasi pada obligasi pemerintah dan korporasi sebagai opsi yang lebih aman. Namun, jika kamu merasa lebih nyaman untuk mengambil lebih banyak risiko, kamu dapat mempertimbangkan investasi dengan risiko lebih tinggi seperti saham. Dan jika kamu berada di antaranya, bahkan bisa menggabungkan obligasi dan saham. Pada akhirnya, semuanya tergantung pada kamu.
Langkah selanjutnya adalah mengatur jangka waktu berdasarkan tujuan investasi kamu. Apakah tujuannya untuk menabung cukup banyak untuk liburan bersama keluarga, dana darurat, persiapan pernikahan, atau pergi haji?
Ini akan membantu kamu mencapai tujuan. Secara umum, periode investasi dibagi menjadi tiga area:
Menetapkan tujuan meningkatkan peluang kamu untuk membuat keputusan investasi dan memaksimalkan hasil yang dicapai.
Ketika datang ke investasi, kamu tidak dapat melihat hasil langsung. Investasi mungkin tidak menghasilkan pendapatan apa pun, atau mungkin benar-benar kehilangan nilainya seiring waktu. Namun, jika sabar dan konsisten, kemungkinan besar kamu akan melihat hasil yang positif. Oleh karena itu, investasi yang baik harus dilakukan setiap bulan dan kamu dapat memulai dengan mengalokasikan sebagian uang kamu untuk investasi. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kinerja produk investasi secara berkala agar dapat memilih jenis investasi mana yang paling cocok untuk kamu.
Baca lebih lanjut: Bagaimana Cara Membuat Budget dan Menghemat Uang Dengan Aturan 50/30/20?
Berinvestasi bisa terasa menakutkan, tetapi tidak harus begitu. Jangan ragu untuk mempelajari lebih lanjut dan bertanya kepada orang-orang di sekitar kamu yang memiliki pengalaman sebelumnya dengan investasi.
Jika masih bingung, jangan khawatir, FINETIKS akan membantu kamu melalui perjalanan investasi dengan menyediakan komunitas yang menyenangkan dan menarik yang memiliki tujuan yang sama untuk mencapai kebebasan finansial. Kamu tidak hanya dapat memperoleh wawasan dan tips tentang investasi, tetapi FINETIKS adalah platform perencana keuangan all-in-one yang memungkinkan kamu untuk memantau dan melacak pendapatan dan pengeluaran. Siap untuk mulai berinvestasi? Ikuti kami untuk tips dan trik yang lebih bermanfaat!