Jika kamu memiliki gaji bersih sekitar Rp10.000.000 sebulan, bagaimana kamu mengalokasikan uang kamu untuk sewa, makan, asuransi, dan hiburan tanpa kehabisan uang? Jika kamu memikirkannya, banyak sekali yang harus penuhi dengan uang yang terbatas. Jawabannya adalah membuat budget. Budget dapat membantumu mengontrol keuangan dan membuatnya lebih mudah untuk menyimpan uang kamu. Triknya adalah mencari cara untuk melacak keuangan yang sesuai untuk kamu.
Membuat budget yang realistis tidak akan sesulit yang kamu pikirkan.. Mulailah dengan meluangkan waktu untuk membuat budget yang sesuai, sehingga memungkinkan kamu membuat kemajuan menuju perencanaan keuangan jangka panjang. Ikuti langkah-langkah ini untuk memulai.
Catat berapa banyak uang yang kamu peroleh dan kapan. Tetapi kalau kamu tidak memiliki penghasilan tetap, ambil jumlah rata-rata dan buatlah daftar semua uang yang kamu hasilkan, termasuk: berapa banyak, di mana, dan seberapa sering (mingguan, bulanan, atau tahunan). Uang ini bisa dari gaji, pekerjaan lepas, atau pendapatan dari investasi.
Hitung berapa banyak yang kamu habiskan setiap bulan untuk barang-barang penting yang dibutuhkan, yang meliputi:
Biaya tetap:
Beban utang:
Pengeluaran tak terduga:
Jika kamu tidak yakin telah mencatat semua pengeluarannya dengan benar, coba lihat laporan bank kamu untuk jumlah yang lebih akurat.
Sisa uang setelah pengeluaran harus menjadi uang belanja dan tabungan kamu. Ini adalah sesuatu yang normal bagi orang untuk memiliki 'keinginan' sesekali, seperti hiburan, makan di luar, dan hobi. Maka pentingnya untuk melacak pengeluaran dan membuat rencana untuk apa yang ingin kamu lakukan dengan sisa uangnya. Ini akan membantu kamu mengetahui kemana saja uang kamu dengan batas pengeluaranmu.
Baca lebih lanjut: 5 Cara Menghemat Uang Tanpa Mengubah Gaya Hidup Kamu
Memikirkan tujuan untuk anggaranmu sangatlah penting ketika kamu harus memutuskan berapa banyak uang yang akan disisihkan dan berapa banyak yang akan dibelanjakan. Misalnya, kalau kamu masih kuliah, itu mungkin tujuan jangka pendek yang mudah seperti menabung untuk membeli sepatu baru atau sesuatu yang lebih besar seperti menabung untuk membeli mobil.
Di sisi lain, seseorang dengan keluarga yang berkembang akan memiliki tujuan jangka panjang untuk beralih dari menyewa rumah hingga menjadi milik pribadi. Memiliki tabungan ekstra dapat menciptakan ‘jaring pengaman’ untuk pengeluaran tak terduga dan menyisihkan sedikit secara teratur akan memberikan dampak tertentu.
Kebutuhan dan gaya hidup kamu tidak akan selalu sama; oleh karena itu, kamu perlu sesuaikan budget dengan gaya hidup kamu saat ini dan harus menyesuaikannya saat keadaan berubah. Misalnya, jika pengeluaran kamu mulai meningkat, mungkin kamu perlu mengurangi pengeluaran, atau mengubah tujuan tabungan.
Ada cara lain untuk mengalokasikan uang kamu tanpa menggunakan cara budgeting yang klasik. Kamu dapat mempertimbangkan dan menyusun rencana keuangan sesuai dengan aturan 50/30/20 dengan membagi pendapatan menjadi 3 kategori pengeluaran: kebutuhan, keinginan, dan tabungan atau hutang.
Kebutuhan adalah pengeluaran yang tidak dapat kita hindari dan tidak mungkin hidup tanpa itu. Dari penghasilan kamu, ambil lah 50% untuk menutupi pengeluaran yang paling penting termasuk:
Misalnya, jika penghasilan bulanan setelah pajak adalah Rp10.000.000, kamu harus mengalokasikan Rp5.000.000 untuk kebutuhan. Budget ini mungkin berbeda untuk masing-masing orang. Jika kebutuhan kamu lebih besar dari 50% dari penghasilanmu, mulai pertimbangkan untuk mengurangi sedikit pengeluaran. Ini bisa sesederhana seperti menemukan produk yang lebih murah atau membeli jumlah yang lebih sedikit saat berbelanja bahan makanan atau mengubah paket seluler.
Kebutuhan sekunder kamu seharusnya cuma 30% dari penghasilan kamu. Keinginan didefinisikan sebagai hal-hal yang tidak penting kamu miliki atau sampai membelinya, meskipun pada dasarnya kamu bisa hidup tanpanya kalau terpaksa. Hal-hal ini termasuk:
Dengan menggunakan contoh yang sama seperti di atas, 30% dari penghasilan kamu akan dialokasikan sebesar Rp3.000.000 untuk kebutuhan kamu. Jika masih bingung apakah sesuatu itu kebutuhan atau keinginan, tanyakan pada diri apakah kamu bisa hidup tanpa ini. Lebih baik menyimpan uang untuk hal-hal yang lebih penting seperti kebutuhan masa depan.
Dengan 50% untuk kebutuhan dan 30% untuk keinginan, 20% sisanya dapat digunakan untuk mencapai tujuan tabungan kamu. Secara konsisten menyisihkan 20% dari gaji setiap bulan dapat membangun rencana tabungan untuk jangka panjang.
Alternatif lain yang lebih mudah adalah menggunakan aplikasi budgeting yang dapat diunduh ke ponsel atau tablet. Aplikasi budgeting umumnya bekerja dengan melacak pengeluaran kamu dan bahkan dapat memprediksi pengeluaran di masa mendatang, sehingga menghemat waktu dalam memperkirakan item baris anggaran. Kemudian, kamu dapat mengawasi berapa banyak yang sudah belanjakan di setiap kategori setiap bulan dan mencari di mana kamu bisa menguranginya.
Aplikasi ini juga dikenal sebagai FINETIKS, aplikasi perencanaan keuangan all-in-one yang dirancang untuk membantu kamu mengelola keuangan dengan lebih baik dan menumbuhkan aset sesuai dengan rencana masa depan. Di aplikasi FINETIKS, kamu bisa mencoba fitur Kelola Anggaran yang bisa menyusun budget sesuai kebutuhan dan memantau pengeluaran per kategori secara otomatis. Jika kamu tertarik, aplikasi ini tersedia di app store untuk diunduh secara gratis.
Tujuan budgeting adalah untuk membantu kamu membuat rencana untuk kehidupan finansial dan melacak seberapa baik kamu berpegang pada rencana itu. Dari pada bertanya kemana uang kamu pergi pada akhir bulan, kamu dapat membuat rencana proaktif tentang bagaimana kamu ingin menggunakannya untuk mencapai kebebasan finansial dan kemandirian daripada terjebak dalam hutang. Pertimbangkan juga FINETIKS, aplikasi pengatur keuangan pribadi yang memudahkan pelacakan dan pengelolaan anggaran kamu!