Kamu pernah punya angan-angan punya penghasilan besar biar hidupmu makin happy? Setelah duit kamu banyak, eh ternyata masih boncos juga. Ada yang salah nih. Apa karena biaya kebutuhan yang naik atau gaya hidup kamu yang meningkat? Kalau udah di posisi kayak gini, fix kamu harus mulai bikin laporan keuangan biar enggak terus-terusan tekor.
Kalau ada yang bilang laporan keuangan nggak perlu keperluan pribadi dan hanya skala perusahaan, itu keliru ya. Soalnya, laporan keuangan justru bisa bikin kamu bisa membuat penilaian yang jelas antara penghasilan atau pendapatan dengan pengeluaran. Artinya, kamu bisa melihat kondisi keuangan berdasarkan catatan kamu sendiri, bukan berdasarkan feeling ya.
Kalau kamu mau nyoba bikin laporan keuangan pribadi, kamu bisa menentukan tujuan keuangan tersebut ya! Kamu bisa melakukannya dengan cara-cara berikut ini:
Kamu bisa membuat perencanaan dan tujuan keuangan, misalnya kamu ingin menabung Rp6 juta dalam 3 bulan ke depan, atau ingin berinvestasi sebesar 10% dari total pendapatan kamu per bulan. Jika sudah menentukan tujuan keuangan, susun rencana alokasi pengeluaran dan pemasukanmu setiap bulannya agar kondisi keuanganmu tetap sehat.
Salah satu cara membuat laporan keuangan pribadi bisa kamu lakukan dengan mudah dan cepat melalui smartphone. Manfaatkan fitur notes atau notepad untuk membuat catatan atau laporan detail pengeluaran dan pemasukan sederhana.‍
Kalau kamu ingin membuat laporan keuangan pribadi lebih detail dan rapi, kamu bisa menggunakan excel atau google sheet. Dari situ, kamu dapat membuat pos-pos keuangan yang berisi seluruh aset dan kewajiban apa saja yang harus dibayar. Dengan alat bantu ini, perhitungan pengeluaran dan pemasukan keuanganmu juga lebih mudah dan cepat.
Kalau sudah membuat file excel atau link google sheet, kamu perlu menambahkan pos keuangan aset yang isinya seluruh kekayaan yang kamu miliki dan bukan hanya dalam bentuk cash aja ya! Aset lain yang kamu selain cash misalnya saham, reksa dana, kendaraan bermotor, emas, dan lain-lain, itu bisa kamu masukkan ke daftar aset.
Laporan keuangan pribadi selanjutnya adalah dengan memasukkan pos keuangan yang isinya adalah kewajiban yang harus dibayar. Sebagai contoh segala jenis cicilan termasuk kartu kredit atau paylater jika ada, tagihan listrik, dan kebutuhan bulanan rutin lainnya.
Langkah selanjutnya adalah kamu bisa menghitung kekayaan bersih yang kamu miliki. Caranya adalah jumlah aset dikurangi dengan biaya lain. Misalnya, kamu memiliki total aset sebesar Rp50 juta dengan total biaya-biaya lain sebesar Rp10 juta. Jadi, total kekayaan bersih yang kamu miliki adalah Rp40 juta.
Baca juga: Tips Biar Kamu Makin Glow Up Pakai BPJS Ketenagakerjaan
Laporan keuangan pribadi terakhir adalah dengan membuat laporan arus kas atau cash flow. Laporan arus kas isinya adalah semua sumber penghasilan yang kamu dapatkan ditambah pengeluaran rutin pada periode tertentu. Misalnya pengeluaran setiap hari untuk makan, transportasi, dan lain-lain.
Kamu bisa menerapkan cara di atas yang menurutmu paling mudah ya! Kalau kamu masih bingung menerapkan cara-cara barusan, kamu membuat urusan keuanganmu anti ribet bareng FINETIKS. Apalagi, FINETIKS mau memperkenalkan FINETIKS 2.0 yang bikin kamu makin lihai membuat laporan keuangan pribadi.